Kamis, 24 Mei 2012

FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2


            Anneyonghaseyo...!!!! *membungkuk tanda hormat* apa kabar Chingudeul semua...??? Baikkan ya? Baik dong!! Wajib!!! Eh iya.. Author comeback ni..!! *gandeng Hoya ‘infinite’ yang lagi nyanyiin lagu only tears*      
            [Admin gimana sih..? kemrin manggilnya, Uri, terus Admin, nah sekarang Author, besok apalagi? Enyak? Babe?] heheheee.... maap ya Readers... kalau untuk itu, Author belum punya jawaban yang spesifik *cuihhh* ntar kalau Author udah menemukan jawabannya dari beberapa percobaan, *buset... profesor ye?* bakal Author kasi deh jawabannya... hehee..
iyaya, admin memboyong FF SHINee-F(x) Hyung... neomu Yeppeo part 2 ni... yang mau baca, baca dengan baik dan benar ya. Dengan ejaan yang sesuai dengan EYD, dan jangan lupa gunakan sabuk pengaman agar tidak terjadi apa-apa saat proses baca membaca (?)
 daripada kata sapaan Author yang seharusnya sepatah kata ini malah menjadi ter-patah-patah (?) ... langsung cekidot aja lah ya? J check it out!!!!!

            Prolog : Terkadang, ada saat dimana kau tidak menyadari kalau ternyata kau sedang berhadapan dengan jodohmu. Karna ke-tidak-tahu-an itulah, kau tidak bisa mencegahnya untuk tidak pergi dari sisimu. Jangan salah menilai orang, walau iu hanya berupa ‘sapaan’. Karena sebuah ‘sapaan’, seseorang bisa pergi menjauh. 




        


            Title : Hyung... neomu Yeppeo Part 1

            Author : NabilaSyafqa
            Genre : Romance
            Rating : T     
            Cast : Kim kibum (key), Choi Minho (Minho), Krystal Jung(fx), Amber Liu
            Lenght : Chaptered
            Cerita ni murni hasil dari pemikiran saya, tidak ada campur tangan orang lain dari proses pembuatannya. Ini hanyalah berupa imajinasi saya,Ini hanya FanFiction Karena kita para K-Popers saling menghargai,,, Apabila mau Re-Post,minta izin terlebih dahulu, atau Cantumkan Blog ini di Postingan kamu :D ENJOY READING!!!!!

Hyung... Neomu Yeppeo


            “Eonnie..!!!!” teriak Krystal dari ejauhan sambil melambaikan tangannya pada Amber. Dan  Amber hanya membalasnya dengan lambaian tangan. Krystal setengah berlari menghampiri Amber dan...ia menggandeng seseorang disebelah kanannya. “Eonnie.. apa yang kaulakukan disini?” tanya Krystal begitu ia berdiri dihadapan Amber.
            “Ani..” jawab Amber singkat sebagai ekspresi kekesalannya.
            “Hyung... kenapa gadis ini memanggilmu..’Eonnie’??” tanya namja yang Amber tabrak tadi dengan hati-hati, takut kalau ia salah bicara, dan menyakiti hati orang disekitarnya.

            “Mwo???? ‘HYUNG’??
HAHAHAHAA.....” tawa Krystal saat itu meledak seketika. Sangking hebohnya, Amber harus menyikutnya terlebih dahulu agar Yeoja ini sadar, kalau orang-orang disekitar mereka sedang memperhatikannya. “A.. mianhaeyo... Oppa.. dia ini Yeoja, hanya penampilannya saja yang seperti namja” jelas Krystal sambil berusaha menahan tawa yang sudah tidak sabar ingin keluar. Dan sepertinya, orang itu hanya mengangguk tanda mengerti. “Mmm.. Oppa.. apa yang terjadi dengan bajumu? Kenapa....” Krystal mengantungkan kata-katanya sambil memperhatikan beberapa bercak noda yang ada di baju Namja itu.

            “Mmm... aku menabraknya tadi. Mianhaeyo...!!!” ujar amber sambil membungkuk untuk yang kedua kalinya.
            “Nae.. gwaenchana.... Mmm... Mianhaeyo... karna aku memanggil mu ‘Hyung’”
            Amber hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan pelan.
            “Oh iya Eonnie.. Oppa.. kenalkan, ini Chingu-ku.. Minho-ahh” ujar Krystal memecahkan kecanggungan yang ada sambil menarik tangan seseorang.
            “Anneyonghaseyo...” Minho membungkuk sebagai salam pertemuannya.
            “Hmm.. Oppa. Siapa nama mu?” tanya Krystal spontan.
            Refleks, Amber kembali menyikut lengan Krystal. “Kau ini...”
            “Aaa.. Nae! Aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Key. Anneyonghaseyo...” ucap Key memberi salam dan membungkuk sebagai sentuhan akhir dari perkenalannya.
            “Key?” ulang Krystal dengan nada yang berbeda dan sedikit menekan, dan tangannya...menirukan gerakan saat ia membuka pintu rumahnya.
            “Nae!! Key!” balas key dengan ikut menirukan gerakan tangan Krystal yang seperti memutar kunci untuk membuka pintu.
            “Nama yang bagus...” pujji Krystal.
            “Nama yang aneh...” komentar Amber dengan suara bervolume kecil. Mungkin, hanya ia yang dapat mendengarkannya,. Tapi ternyata..........
*****
            Seminggu kemudian,....
            Amber sedang mempersiapkan perlengkapan basketnya. Bola, celana pendek, handuk kecil, botol minuman, semuanya lengkap!! Dimasukkannya semua barang-barang tadi kedalam tas yang... mmm... sudah kesekian kalinya ia lupa merapikan isi tasnya.
            “Aku pergi dulu...!!!” ujar Amber sambil merampas sebuah roti tawar dari piring.
            “Eonnie... Apa kau tidak sarapan dulu?” tanya Krystal yang kemudian meneguk susu dihadapannya.
            “Ani.. aku sudah terlambat!  Aku pergi!!!!” ujar Amber lagi. Ia pun berlari keluar dari rumah. Amber menarik nafas dalam-dalam sambil memandangi keindahan minggu pagi sebelum akhirnya ia menghidupkan mesin mobilnya,, dan berangkat.
            Sesampainya dilapangan... belum ada seorang pun disana. “Sepertinya.. semua orang akan terlambat hari ini” pikir Amber dalam hati sambil membuka tas ranselnya, dan mengeluarkan bola basket pemberian ayahnya.
            “Mereka tidak terlambat, tapi kaulah yang datang terlalu cepat!” terdengar suara seseorang yang ba-tiba muncul dan berdiri tepat dibawa ring basket.
            Amber menyipitkan matanya, bermaksud untuk memperjelas pengelihatannya akan wajah Namja yang berdiri dibawah ring. “Ha? Bagaimana dia tau?” tanya Amber dalam hati. “Kau?? Bukankah kau Namjachingu-nya Krystal? Bagaimana kau bisa berada disini?” tanya Amber dengan nada yang sedikit tinggi karena ia sedang berbicara dengan seseorang yang letaknya jauh dari tempat ia duduk.
            Namja itu berjalan mendekati Amber yang duduk ditepi lapangan. “Nae. Ini aku! Minho..”
            “Nae.. arayeo...”
            “Dan aku bukan Namjachingu Krystal”
            “Jinja? Mianhae” jawab Amber singkat dan diakhiri dengan seulas senyum diwajahnya. Whussshhh.... bola itu melayang dari tangan Amber menuju ke ring, dan... Point!!
            “Tembakan yang bagus!!” puji Minho begitu dilihatnya bola itu meluncur dengan mulus dan mencetak angka.
            “Apa maksud mu tadi? Aku yang terlalu cepat datang?” tanya Amber sambil mendribble bola.
            “Nae!! Sekarang baru pukul 7 lewat 15. Bukan kah latihan dimulai pukul 8?”
            “Jinjayo?” Amber melirik jam tangan biru yang ia kenakan di lengan kirinya. ”Ash... kau benar!!” ucap Amber dengan nada menyesal. Seharusnya, ia bisa melanjutkan tidurnya sebentar tadi. “Lalu... kenapa kau ada disini? Apa kau juga bergabung dengan club basket di kampus ini??”
            “Aniyo.. aku bergabung dengan club futsal”
            Amber melirik lapangan futsal. Ya.. tidak seorang pun ada disana. “Lalu.. dimana temanmu? Kenapa lapangan itu kosong?” tanya Amber heran sambil terus melirik lapangan futsal.
            “Hari ini tidak ada jadwal latihan” jawab Minho santai sambil meneguk minuman yang ia genggam tadi.
            “Lalu... untuk apa kau datang kemari?” sebuah tanda tanya semakin lama semakin membesar dikepala Amber.
            Minho tidak menjawab pertanyaan Amber dengan segera. Ia malah melukis sebuah senyum yang indah dibibirnya. “Mari kita bertanding basket. Kau pasti bisa mengalahkanku..” ucap Minho sambil membuang kaleng minuman yang sudak kosong... Shoottt.... kaleng minuman itu masuk tanpa hambatan kedalam keranjang sampah yang letaknya lumayan jauh dari tempat Minho berdiri. Woow...
*****
            Amber sampai dirumah dengan tubuh yang lemas dan kaki yang....
             Semua tenaganya sudah terkuras dalam usahanya mengalahkan Minho tadi. “Anneyong... aku pulang!!!” ucap Amber didepan pintu, lalu memutar gagang pintu yang ternyata tidak terkunci.
            “Krystal... kau dimana? Aku pulang!!!!” ujar Amber lagi dengan nada yang naik setingkat. Tidak ada jawaban. Rumah itu sangat sepi. Amber berjalan kedapur, dan menemukan sebuah kertas tergantung di kulkas. “Eonnie.. aku pergi... mungkin aku akan pulang terlambat. Makan malamlah diluar. Anneyong J Krystal” Amber membaca tulisan dikertas itu dalam hati. “Ternyata anak itu pergi” ucap Amber pelan sambil menghidupkan lampu ruang tengah dan kemudian berjalan menuju kamarnya.
            ------
            Amber baru selesai mandi, dan badannya terasa lebih segar sekarang. Ia berbaring ditempat tidur yang bersepraikan gambar bendera amerika. Ia memandang langit-langit kamarnya. “Namja itu sungguh aneh.. membuatku penasaran” kata itu tak sengaja keluar dari bibir Amber. Dan ia melanjutkannya dengan melihat kembali kejadian tadi pagi dalam bayangannya. Langit-langit kamarnya sudah seperti layar bioskop yang memutar pertandingan Minho vs Amber. Semua lemparan bola... langkah kaki... lari-lari kecil mengejar bola... jaring ring yang bergoyang setelah sebuah bola melewatinya... semuanya terekam jelas dalam bayangan Amber. Tapi, saat.....
            [Flashback]
            Amber sedang menggiring bola menjauhi Minho. Mencari saat yang tepat untuk melakukan shoot ke ring. Dimana saat itu tidak ada Minho dideat ring, karena dari lemparan-lemparan sebelumnya, Minho bisa melompat tinggi dengan kaki panjangnya merebut bola yang sedang melayang kearah ring, dan menggagalkan aksi Amber untuk mendapatkan point tambahan.
            Tiba saatnya,.....
            Amber melempar bola kearah ring. Dan... YEAH!!! Satu point tambahan untuk Amber karena bola itu mendarat mulus melewati ring. Tapi... justru.... pendaratan Amber tidak sempurna. Entah karena terlalu senang atau apa, ia mendarat dengan posisi kaki kanan yang tidak lurus alias mereng. Alhasil...
            “Aww....” jerit Amber sambil memijat-mijat pelan pergelanga kaki kanannya.
            “Amber-shi!!!!!!!” teriak Minho yang berlari dari tepi lapangan menuju tempat Amber terjatuh. “Apa kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit?” tanya Minho beruntun. Wajahnya sangat cemas. Ia seperti orang kalang kabut yang bingung harus melakukan apa. Ia tak henti bertanya sampai akhirnya ia tau kalau pergelangan kaki Amber sepertinya terluka.
            Amber tidak tau harus melakukan apa. Ingin sekali ia mengatakan “Aku baik-baik saja, jangan cemas” pada Minho.. tapi entah kenapa bibirnya menolak untuk mengatakannya. Bibirnya seakan ingin memberi kesempatan pada Amber untuk merasakan bagaimana rasanya dikhawatirkan oleh seseorang.
            [Flashback End]
            Amber masih menatap bioskop-bayangan di langit-langit kamarnya. Sampai akhirnya bayangan itu hilang karena rasa nyeri yang ia rasakan dipergelangan kaki kanannya. Sebuah perban menutupi luka di pergelangan kakinya. Perban yang dipasang oleh orang yang baru seminggu ia kenal. Orang yang...
            “Apa seperti itu rasanya, mengetahui ada seseorang yang mencemaskan kita? Atau itu rasanya dicintai???”

To Be Continued
Bagaimana pemirsah...????????? “Ceritnya bagus, tapi terlalu kurang bagus(????)” ini ceritaku, apa cerita mu? (lho!! Kok iklan????)
Udah mulai keliatankan, ntar si **** sama siapa..?? teus si **** sama siapa? Ayo.. Share pendapatmu tentang FF ini, dengan cara...
1 . ketik apapun yang mau kamu ketik(!) di kolom Komentar [bisa liat di paling bawah page]
2. select Profile disebelah tulisan, “beri komentar sebagai” [bisa pake e-mail atau apapun] :D
3 . klik button ‘publikasikan’

Heeheheee........... tuh,.. dah admin kasi tau caranya J so, don’t forget to comment :D Author nabilaSyafiqa cao.. sampai jumpa di postingan selanjutnya .... peace, love, and dream!!!!

Post by : @nabilaSyafiqa
Baca Yang Ini Juga, Chingu!!!

2 komentar:

  1. AUTHOOORRRRR/ ADDMMIINNN / TERSERAAH LANJUUTTT !!!!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. thx buat reading, chingu... lanjutan part 3 silahkan cek di laman Fanfictions, untuk part 4 nya silahkan lihat di arsip bulan juni, atau chingu juga bisa searching di kolom 'cari' yang ada di sebelah kanan tampilan blog di bawah "welcome to the simple blog, kpoperstory"
      :)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...