Anneyong
Readersdeul semua... *tebar kembang*
Apakabar?
Baikkah? Alhamdulillah :D Sebenarnya FF ini adalah FF kilat yang dibuat dalam
waktu gak lebih dari 4 jam *WOW! Fantastic Baby* Tapi dijamin ceritanya seru
kok...Tapi maaf juga karena baru bisa ngepost sekarang. soalnya Modem baru sembuh dari penyakit yang menyerangnya (?)
Ada sebuah skenario
yang melahirkan FF kilat ini :) Jadi gini ceritanya, Auhor lagi ON di Twitter
(ayo.. udah follow admin belum? Di @nabilaSyafiqa? *promosi*) nah, terus ada
salah satu Fanbase yang ngasih info kalo MV Super Junior Sexy Free And Single
release tanggal 1 juni tepatnya jam 10 malam WIB dan jam 12 KST. Karena
sangking penasarannya, author udah ambil ancang-ancang buat begadang hanya
untuk donlod itu MV. Sambil nunggu jam 10, author iseng buat FF Kilat ini.
(proses pembuatan FF Di Skip aja ya? :D) dan sampailah author pada jam 10. Pas
jam 10 teng author niatnya mau buka youtube langsung, tapi terbesit pikiran
*bahasanya bo’* kalau Pihak SM mungkin masih loading buat nge upload tu mv ke
Youtube. Nah, sampai jam setengah 11 author tungguin juga. Karena udah kebeleg
banget mau liat MV nya, author langsung buka youtube, dan... jeng jeng.... MV
nya belum realease! *tampar Youtube* buruburu author sms sumber terpercaya
(bagi si ‘sumber terpercaya’ kalau baca ini, koment ya? Biar readers juga pada
tau siapa kamu :p).. Eh... ternyata MVnya releasenya 4 juni #plaakk
Ya dengan
rasa yang sedikit banyak kecewa, author menghabiskan malam dengan ngedit ni FF.
Eh? Gak taunya FF nya lumayan bagus :D dan jadilah Postingan ini... *yeayy* ^o^
Jangan lupa
buat baca Bismillah dulu sebelum baca, biar banyak pahala ^o^ Let’s Check It
Out!!!!
Prolog : Kejujuran adalah yang terpenting
dalam segala aspek kehidupan. Sebuah kejujuran berawal pada diri sendiri. Jujur
lah pada dirimu sendiri, baru kau bisa jujur pada dirinya, dan mengatakan,
“saranghae”
Disclaimer :
FF ini murni buatan saya. Tanpa menjiplak atau sebagainya milik orang lain. So,
don’t be plagiat. Kalau mau Re-Post harus pake izin dulu. Tolong hargai karya
seseorang, karena menulis itu tidaklah mudah.
Title :
Dreaming...
Cast : Choi
Minho
Sulli
Rating :
PG-15
Length :
Oneshoot
Genre :
Romance, Angst
Dreaming....
Author POV
“Minho-sshi...
Kajja!!!” ujar Jonghyun memaksa Minho agar mempercepat gerakannya. Hari ini,
Jonghyun bermaksud mengajak Minho, Key dan Onew untuk kencan dengan gadis-gadis
pilihannya. Memang, diantara mereka ber-lima, Jonghyun-lah yang paling tau
tentang Yeoja.
“Onew
Hyung..... Kajja!!!” teriak Jonghyun dari depan pintu. Ia sudah siap sejak tadi
dengan kaus oblong putihnya. Tinggal menggunakan sepatu sneaker merahnya, ia
pun siap untuk berangkat. Tapi, bagaimana dengan teman-temannya? Key... sudah
lebih dari 30 menit ia didalam kamar, dan tak kunjung menampakkan wajahnya.
Entah sibuk berdandan atau apa, Jonghyun hanya bisa menggeleng-gelengkan
kepalanya. Onew... ia terus-terusan meminum air putih. Entah apa tujuannya,
mungkin ia gugup atau semacamnya. Dan Minho... “Aku tidak melihatnya dari tadi.
Apa yang sedang ia lakukan?” tanya Jonghyun dalam hatinya.
Minho POV
Hari ini
Jonghyun hyung mengajak kami pergi menemui teman yeoja-nya. Sebenarnya aku
hanya mengangguk malas menanggapi tawaran Jonghyun untuk menemui teman
yeoja-nya. Kearena aku tau, ia pasti merencanakan sebuah kencan buta.
Aku
memutuskan untuk berdiam diri dikamar sambil menyebarkan pandanganku keluar
jendela. menghirup udara musim semi yang baru saja tiba.
“Minho-sshi....!!!!!”
terdengar suara Jonghyun Hyung yang berteriak didepan pintu kamarku. Aku hanya
diam tak menyaut teriakkannya. Aku terlalu malas mendengar celotehannya yang
seperti kereta api tanpa rem.
“Minho-sshi...
Kajja!!! Mereka semua sudah siap!! Cepat keluar!!” teriak Jonghyun Hyung lagi.
Omo... aku
seperti orang bodoh jika harus mengikuti ide konyol Jonghyun Hyung. Memangnya
aku ini Namja macam apa? Namja yang tidak tau bagaimana cara memperlakukan
Yeoja? Namja yang terus-menerus sendiri tanpa ada seorang Yeoja pun yang mau
dengan ku? Tentu saja tidak. Aku bisa dikategorikan ‘lumayan’ dalam hal membuat
seorang yeoja terpesona denganku. Walau aku tidak se ‘hebat’ Jonghyun Hyung
yang dengan satu tatapan mautnya, bisa meluluhkan hati seorang Yeoja. Tapi
setidaknya aku tidak seburuk Key Hyung yang meninggalkan Yeojachingu-nya saat
ia sibuk memilih baju. Aku hanya sedang tidak bersemangat untuk mencari Yeoja
lain yang akan mengisi hatiku lagi. Bayangannya masih melekat erat dihatiku.
Dan aku rasa, tidak akan pernah hilang.
Tokkk...
Tookkk...
Sudah
kuduga, ketukan pintu barusan adalah ketukan dari Jonghyun Hyung.
“Kajja Minho-sshi!!!
Kau harus cepat keluar... mereka sudah menunggu lama. Apa kau tega membiarkan
seorang yeoja menunggu? Kajja Minho-sshi!!! Onew hyung, key sudah siap.. Ka..”
ocehan Jonghyun hyung seketika berhenti saat aku memutuskan untuk membuka
pintu.
“Sedang apa
kau didalam? Kenapa lama sekali? Aku lela..” saat aku keluar dari kamar,
Jonghyun hyung malah melanjutkan ocehannya.
“Hyung...
bisakah kau diam?” potongku. “Bgaimana dengan Taemin-sshi?” tanyaku
menghawatirkan dongsaeng kesayanganku itu. “Apa dia tidak ikut??”
“Anii... ia
masih terlalu kecil untuk ‘kencan buta’ ” ujar Jonghyun hyung santai. Merasa
dirinya sudah ‘besar’. “Kajja....!!!” Jonghyun hyung menarik tanganku agar
mengikutinya turun kebawah. Dari tangga, bisa kulihat Key hyung dan Onew hyung sedang
duduk di sofa. Sepertinya mereka sedang menunggu kami.
***
Kami sampai
di Cafe tempat kami akan ‘kencan buta’. Kami pun duduk di tempat duduk yang
sudah Jonghyun hyung siapkan.
“Hyung...
aku benar-benar tidak menginginkan ‘kencan buta’ ini...” rengek ku pada Key
hyung. Karna hanya pada Key hyung lah aku bisa merengek seperti ini. Karena ia
mempunyai peran ganda bagiku. Menjadi Hyung, dan Eomma ku.
“Ini salah
satu cara, agar kau bisa melupakan Sulli” ujar Key Hyung berusaha tenang. Aku
menatap mata Key Hyung. Aku tau ia berpura-pura tenang dihadapanku. Padahal ia
sangat gugup. Karna ini adalah kali pertamanya menjalani ‘kencan buta’.
Jonghyun
hyung sibuk mengedarkan andangannya keseluruh sudut Cafe.
“Yaa.. kau
bilang mereka sudah menunggu? Manaa?” protes Onew hyung yang berulang kali
menyeruput cappucino dingin dihadapannya. Inilah kebiasaan hyung saat ia sedang
gugup.
“Gidaryeo
juseyo (Tunggu
sebentar)... Aku rasa mereka sudah disini..” jawab Jonghyun hyung yang
masih sibuk celingukan mencari pasangan ‘kencan buta’ kami. Tak lama kemudian,
Jonghyun hyung pun berdecak senang. “Itu mereka” ujarnya sambil melambaikan
tangan pada beberapa Yeoja yang duduk diseberang kami.
Yeoja-yeoja
itu terlihat berjalan mendekati kami. Salah satu Yeoja mangalihkan perhatianku.
Dia...
“Sulli?”
tanya Key hyung yang saat ia juga terkejut melihat sosok Yeoja yang sangat
kukenal. “Apa yang kau lakukan disini?” tanya Key hyung mewakili pertanyaanku
tanpaku suruh terlebih dahulu.
***
Author POV
“Kenapa kau
kembali?” tanya Minho saat tinggal ia dan Sulli yang berada di meja tempat
mereka bertemu setelah 3 tahun.
“Wae Oppa?
Kau tidak suka?” Sulli balik bertanya.
Minho hanya
menatap Sulli tak percaya. Setelah meninggalkannya begitu saja selama 3 tahun, kini
Sulli datang tiba-tiba dan tanpa rasa bersalah telah menyayat-nyayat hatinya.
“Apa kau fikir aku kan suka?” tanya Minho ketus.
“Oppa...
Mianhaeyo...” ujar Sulli mnja.
“Jika kata
‘mianhaeyo’ berlaku begitu saja, aku rasa tidak akan ada penjara di Korea”
jawab Minho kesal.
Sulli POV
Sepertinya Minho Oppa tidak begitu suka dengan kembalinya aku ke Seoul.
Wae? Apa aku terlalu menyakitinya dengan pergi tanpa memberitahunya terlebih
dahulu? Ya.. aku tau itu memang keterlaluan. Tapi,,, ‘Mianhaeyo Oppa’.. hanya itu yang bisa
kukatakan dipertemuan pertama kami setelah 3 tahun ini.
Apa yang
harus aku lakukan??
“Oppa... Apa
kau lihat bintang itu?” ujarku sambil menunjuk kearah jendela yang berada tepat
didepan kami. Mencoba memecahkan kecanggungan diantara kami.
“Nae. Wae?”
jawabnya begitu singkat.
“Oppa ingat,
Oppa selalu menghubungkan bintang-bintang itu membentuk kata ‘MiLli’ (Minho
Sulli).. Oppa ingat kan?” tanyaku membawa Oppa kembali ke masa 4 tahun yang
lalu. Tepatnya saat kami baru saja lulus SMA.
Flashback...
“Wohooo.......” teriak Minho Oppa begitu dilihatnya namanya berada di
urutan paling atas. Itu tandanya, Minho Oppa lulus sebagai nilai terbaik. Aku
pun ikut bangga melihat orang yang sudah kucintai selama ini terlihat begitu
senang. Ya,.. aku sudah menyukai Minho Oppa sejak kami duduk dikelas 2. Dan
sekarang kami sudah lulus, itu berarti sudah 1 tahun aku menyukainya tanpa
pernah memberi tahunya apalagi mengetahui perasaannya pada ku.
“Sulli-sshi...
Chukkaeyo... kau diperingkat 2... traktir ya...???” goda Key Oppa saat ia
menemuiku disudut kelas tempat dimana biasanya aku menerima pelajaran.
“Gomawo
Oppa... Ku juga hebat” balasku dengan senyum seadanya. Karna jujur aku tidak
terlalu bahagia saat mendapat peringkat 2. Karena apa? Karena Appa-ku akan
mengirimku untuk melanjutkan sekolah di Amerika. Itu tandanya, mungkin hari ini
lah hari terakhirku bertemu dengan Minho Oppa.
Aku masih
duduk di sudut ruangan kelasku. Memperhatikan setiap sudut kelas ini. Setiap
coretan kecil yang ada di dinding. Menatap papan tulis yang dipenuhi dengan
tanda tangan teman sekelasku. Pandanganku berhenti pada satu titik. Pintu. Aku
melihat Key Oppa sedang berbicara dengan seseorang. Tapi karena terhalang
pintu, aku tak bisa melihat siapa lawan bicaranya itu.
Beberapa
saat kemudian, Key Oppa terlihat pergi meninggalkan pintu yang tadi
disandarinya. Dan berganti dengan seorang namja yang bertubuh tinggi tegap,
yang berjalan kearahku. Aku menyadari saat ia berjalan sambil memandangku
dengan tatapan aku-menemukanmu. Tapi aku berpura-pura tidak melihatnya dan
sibuk mengedarkan pandanganku mencari teman-temanku yang lain. Hati ku berdegub
kencang tak karuan. Tak ada siapapun di kelas. Hanya aku dan dia. Minho. Minho
Oppa berhenti tepat didepanku. Dia membungkukkan badannya. Mendekatkan wajahnya
pada wajah ku. Omo... apa dia akan menciumku? ‘Please Stop Dreaming about
Him!!!!’ Aku memberi sugesti pada diriku sendiri. Tapi kenyataannya, ini bukan
mimpi. Ini nyata.
“Sulli...
Chukkaeyo... saranghaeyo...” bisiknya ditelingaku.
“M..Mwo?”
tanyaku memastikan ini bukan mimpi.
“Saranghaeyo...”
Minho berlutut tepat didepanku. Memberikan sebuah bunga mawar putih. “Please be
my baby....” ujarnya pelan namun dapatku dengar dengan jelas.
“Oppa...”
ujarku sambil menahan air mata yang sudah berkumpul dipelupuk mataku. Inilah
yang kuharapkan selama ini, tapi kenapa hal ini datang begitu aku akan pergi
meninggalkannya?
“Sulli-sshi....”
panggilnya pelan. Mungkin hanya aku yang dapat mendengar suaranya yang kadang
membuatku berfikir, ‘Benarkah ini Minho Oppa yang kukenal?’
“Oppa....”
ujarku mencoba menolak semuanya. Semua senyuman yang membuatku tak sadar sudah
berapa lama waktu ini berjalan. Tatapan. Tatapan hangat yang membuatku ingin
melihatnya terus.
“Tetaplah
disini, bersamaku...” Minho Oppa meletakkan tanganku didadanya. Membuat
merasakan dada bidangnya. Tapi aku tau bukan itu tujuannya. Ia menginginkan aku
merasakan detak jantungnya.
***
Minho Oppa
menarik tanganku. Menuntunku bejalan ketaman. Kami duduk dibangku taman
ditengah teman-teman yang sibuk memberikan tanda tangan kepada yang lainnya
sebagai kenang-kenangan.
“Kau tidak
ingin menandatangni bajuku, Sulli?” tanya Oppa memecahkan keheningan.
Aku mengeluarkan
spidol berwarna biru langit dari saku bajuku. Menandatangani bajunya tepat di
lengan tangan kemeja seragamnya. “Kau tidak menandatangani bajuku?” tanyaku
dengan pertanyaan yang sama, sambil menyodorkan spidol warna biru langitku
padanya.
“Ani” jawabnya
singkat.
“Wae???” protesku.
“Karna aku
sudah menandatangannya”
“Mwo?” aku
mencari-cari tandatangannya disekitar bajuku. “Dimana?” Bahkan aku tak ingat
kalau ia pernah menghampiriku dan menandatangani bajuku.
“Disini”
Chu~~~ ia menciumku sekilas. Tepat dibibirku. Aku hanya mematung menerima
perlakuannya barusan. Mematung, sambil menatapnya tak percaya. Menatap namja
yang berlagak seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
***
“Chagi...
sudah berapa lama kau menyukaiku?” tanya Mino Oppa sambil tetap menggenggam
tanganku erat.
Pertanyaannya
ini sungguh membuatku malu dan bingung harus menjawab apa. Apa lagi di tempat
bermain ini lumayan ramai.
“Chagiya...
kenapa diam saja?” ia mendesakku untuk menjawab pertanyaan konyolnya ini.
“Bagaiman
dengan mu? Sejak kapan kau menyukaiku?” aku balik bertanya agar ada sedikit
ruang untukku menghela nafas sebelum akhirnya harus menjawab pertanyaan konyol
itu dengan jujur.
“Ya!! Aku
yang bertanya duluan...” ujarnya seperti anak kecil.
Aku sama
sekali tidak menjawab pertanyaannya. Hanya diam memandangi sekumpulan anak
kecil yang bermain pasir di kotak pasir.
“Aku sudah
menyukaimu sejak aku masuk SMA itu, dan melihatmu seperti aku melihat diriku
sendiri” ujarnya dengan tatapan yang fokus pada satu titik didepannya. “Aku
sudah lama ingin mengatakan yang sebenarnya. Tapi aku merasa aku hanya namja
bodoh yang tidak sebanding denganmu, Yeoja paling pintar di SMA Dongguk”
Aku hanya
diam mendengarkan semua kata yang keluar dari bibirnya. Menjadi pendengar yang
baik adalah hal yang terbaik untuk dilakukan disaat seperti ini.
“Sampai
akhirnya aku bisa membuktikan pada semuanya, bahwa aku adalah namja yang pantas
untukmu”
“Membuktikan
dengan cara mu mendapatkan nilai tertinggi saat lulus?”
Ia
mengangguk menanggapi ucapanku barusan.
“Bagaimana
kau menganggap, kau namja yang buruk untukku? Kau bahkan mendapat peringat
diatasku. Daebak” pujiku.
“Kamsahamnida~~”
ujarnya dengan bahasa yang formal, lalu membungkuk padaku. Aku hanya diam
melihatnya yang memperlakukanku seperti seseorang yang baru ia kenal. Sedetik
kemudian, ia mengacak-acak rambutku. Membuatku ingin menjitak kepalanya.
“Oppa..
tatanan rambutku akan rusak...”
“Mian”
ujarnya dengan senyum tanpa rasa bersalah. “bagaimana dengan mu... kapa....”
Oppa tidak melanjutkan kata-katanya karena aku memotongnya.
“Oppa...
Mianhaeyo... aku harus pergi. Mianhaeyo, Oppa...” ujarku gelisah dan mengambil
ancang-ancang untuk pergi meninggalkannya.
“Wae? Kau
mau kemana, chagiya...” tanyanya menahan langkah ku untuk pergi.
“Hmm..” aku
bingung harus jawab apa. Jika aku jujur, aku yakin ia tidak akan membirkanku
pergi. “Aku harus pergi menemui Appa” jawabku bohong, lalu pergi
meninggalkannya.
Sesaat aku
akan melangkahkan kaki lebih jauh darinya, ia menarik tanganku. Menahanku untuk
tidak melanjutkan langkahku. Ia membalikkan wajahku, dan, Chu~~ ia menciumku. Lagi-lagi
dengan ciuman sekilas andalannya. “Sampai jumpa besok, Chagiya....” ujarnya
sambil mengeluarkan tatapan kau-boleh-pergi-chagi.
Aku
membalikan badanku dengan meninggalkan senyuman selamat-tinggal padanya lalu
pergi menjauhinya. Air mataku mengalir. Butiran bening itu mengalir tanpa
pernah aku perintah. ‘Mianhaeyo Oppa... kita tidak akan bertemu lagi’ batinku
berbicara.
***
Author POV
Kami masih terdiam satu sama lain. Melewati dinginnya malam yang berbalut
kecanggungan. Aku memutuskan untuk
berjalan-jalan keluar Cafe. Dan tidak disangka Yeoja ini mengikutiku..
“Oppa... apa
kau tidak merindukan ku?” ujar Sulli membuyarkan kecanggungan diantara kami.
“Kenapa aku
harus merindukan mu?” aku menanggapinya dengan pertanyaan sinis.
Sulli hanya
terdiam menerima jawaban sinisku. Dan aku rasa itu lebih baik dari pada ia
harus terus menerus melontarkan pertanyaan konyol pada ku.
“Karena....
Naega Jeongmal Yeppeo (Aku sangat cantik)” jawabnya narsis. Aku hanya bisa
tercengng dalam hati. Apa anak ini benar-benar tidak merasakan bagaimana
sakitnya ditinggalkan begitu sja, dan kini ia kembali dengan tiba-tiba dan
memberikan jawaban narsis yang ia anggap lucu itu? Ohh... sungguh sulit dipercaya.
Jeongmal
Yeppeo? Hah... beraninya ia senarsis itu didepanku yang sudah jelas-jelas tidak
senang dengan kehadirannya yang tiba-tiba ini.
Aku hanya
mengangguk pelan berharap ia menyadari mimik wajahku yang menunjukkan
ketidaksukaan sama sekali. Tapi aku tidak bisa membohongi hatiku, bahwa.... kau
memang cantik Sulli. Jeongmal Yeppeo.. Neomu neomu neomu yeppeo.
Sulli POV
Setelah pertemuan singat pertamaku bersama Minho Oppa berlalu, hari ini
Key Oppa mengajakku untuk pergi menonton. Ya,,, selain dekat dengan Jonghyun
oppa, aku juga lumayan dekat dengan Key Oppa karena selera fashion kami yang
sama. Dan juga, karena.....
“Yoboseoyo?”
Ujar ku menjawab telfon. “oh... Key Oppa?” tebakku bergitu orang disebrang
telfon mengucapkan kata yang sama dengan yang kukatakan.
“Ne.. aku
akn menjemputmu sekarang,Sulli”
“Ne Oppa”
ucapku menutup telfon.
Aku sudah
siap di ruang TV menunggu Key Oppa datang. Tiba-tiba Krystal menghampiriku.
“Eonni...
Kau mau kemana?” tanyanya yang kemudian mengambil remote TV dari tanganku dan
duduk disebelahku.
“Aku akan
pergi bersama Key Oppa” ujarku datar sambil memandang TV yang terus berganti
channel karena ulah dongsaeng-ku ini.
“Whuah...”
ia tiba-tiba excited dengan jawabanku. “Apakah ini sebuah kencan? Minho Oppa,
Gwaenchana?”
“YA!!!
Baboya??” aku menjitak kepalanya karena ucapannya yang sembarangan itu.
“Aniyo.. ini bukan kencan. Kami hanya bertemu dan pergi bersama. Kan sudah
lumayan lama aku tidak berbelanja dengannya” jelasku. “Lagi pula,... Minho
Oppa....” aku menggantungkan kata-kataku.
“Apa Minho
Oppa tau kalu kau pergi dengan Key Oppa?”
“Aniyo...
bagaimana ia bisa tau? Kalau...” aku menceritakan bagaimana kejadian tadi malm.
Kejadian saat aku dan Minho Oppa bertemu di ‘Kencan buta’. Aku menceritakan
bagaimana Oppa memperlakukanku, Aku menceritakan bagaimana aku mencoba
mengambil setetes perhatiannya dengan kembali membayangkan masa lalu. Semuanya
kuceritakan sampai akhirnya, bel berbunyi tanda ada orang yang datang.
“Apa kah itu
Key Oppa?” tanya Krystal memotong ceritaku begitu ia mendengar bel berdering.
“Aku rasa”
“Eonni...
pergilah.... Fighting!!! Jangan lupa bawakan makanan untukku saat pulang ya?”
ujar Krystal mengantarkan kepergianku
bersama Key Oppa.
***
“Huah...
Neomu Yeppeo (sangat cantik)” puji Key Oppa begitu kami sampai di Bioskop.
“Jeongmalyo?
Kamsahamnida (benarkah? Terima Kasih)” jawabku dengan sedikit malu. Tapi, kenapa
Oppa baru mengatakannya saat kami sampai di Bioskop? Kenapa tidak mengatakannya
dari tadi? -__-
“Kau mau
menonton film apa, Sulli?” ujar Oppa saat ia berdiri, mengantri di loket
pembelian tiket film.
“Eumm...”
aku sedikit ber-Eumm sambil mengamati satu persatu poster film. “Breaking
dawn?”
“Nae...
pilihan yang bagus” ucap Key Oppa sambil memesan beberapa tiket dan kembali
ketempat ku berdiri dengan membawa dua buah tiket ditangannya.
“Filmnya
akan dimula 15 menit lagi. Kau ingin popcorn?”
Aku hanya
mengangguk pelan mengiyakan tawaran Oppa. Dan kemudian Oppa pergi untuk membeli
popcorn sesuai permintaannya. Sebenarnya aku sedikit berfikir mengenai Film
yang kan kami tonton. Breaking dawn? Apkah aku tidak salah pilih? Dari 3 seri
sebelumnya yang pernah kutonton, bisa dibilang filmnya ini semi-porno. Omo...
Ottokhae??
Key Oppa
dtang dengan membawa semangkuk besar (?) popcorn dan dua botol cola.
“Kajja..
Filmnya akan mulai” Oppa menarik tanganku menuju sebuah ruangan besar tempat
diputarnya film. Didekat pintu ruangan itu tertulis angka ‘3’.
Film pun
dimulai, dan kalian tau? Aku mengedarkan pandanganku kesekitar, dan....
rata-rata yang menonton adalah pasangan. Dan yang lebih membuaku membulatkan
mata, saat aku membawa pandanganku kepojok ruangan, ada dua anak adam yang
sedang berciuman mesra. Omo... filmya bahkan belum mulai, tapi.... Ottokhae?
Sepertiny aku sudah benar-benar salah memilih film. Apalagi aku menontonnya
dengan Key oppa. Seorang namja yang......
Film sudah
seperempatnya diputar. Tapi aku sama sekali tidak bisa fokus menonton karena
terganggu dengan pemandangan (?) disekitarku. Kulirik Key Oppa yang tampak
sangat serius sambil tangannya terus aktif mengambil beberapa popcorn, dan
memasukkanya ke mulut tanpa melepaskan pandangannya pada layar besar didepan.
Ia menoleh saat aku masih menatapnya. Kami saling bertatapan. Ia menatapku. Aku
sulit menafsirkan tatapannya. Menguak arti dibalik tatapannya. Tak lama
kemudian, ia menarik ujung bibirnya saat layar besar didepan memutar adegan
18+.
Omo....
Minho POV
Aku menatapnya dengan tatapan aku-akan-membunuhmu-Key!!! Apa yang ia
fikirkan? Apa ia sudah gila? Apa ia sudah tidak waras? Apa ia masih punya otak
untuk berfikir sebelum mengjak Sulli menonton film seperti ini? Emosi ku
benar-benar memuncak saat ia menatap Sulli dengan tatapan nakal, dan senyuman
kilat. Aku tidak akan membiarkan Sulli tersentuh olehnya. Sulli milikku. Hanya
milikku.
Tanpa
membuang-buang waktu, tanpa memikirkan pasangan-pasangan lainnya yang sedang
bersenang-senang (?) dan tanpa rasa ingin melihat pemandangan yang amat buruk
ini lebih lama, aku menghampiri Key-Sulli dan menarik tangan Sulli dengan
kasar.
“Oppa..”
ujar Sulli yang sepertinya melayangkan tatapan terima-kasih-Oppa pada ku.
“Minho-ya?”
ujar Key panik dan terkejut. Semua orang diruangan itu menatap kami bertiga.
Melemparkan tatapan kalian-menangganggu-kami. Aku pun menarik tangan Sulli
dengan kasar, dan membawanya keluar dari ruangan ini. Key sepertinya tidak
berusaha menghalangi kepergian kami. Ia terlihat pasrah merelakan Sulli
kuculik. Aku berhasil (?) keluar dari tempat yang membuat emosiku memanas.
Tangannya masih kugenggam erat. Tangan Sulli masih ku genggam erat sambil
membawanya ketempat dimana aku memarkirkan motorku.
“Oppa...
Appo (sakit)”
ujarnya sambil berusaha melepaskan genggaman eratku. Tapi tingkahnya itu malah
membuatku semakin mempererat genggamanku.
Aku menginjak
rem tepat ditepi sungai Han, saat ia memukul punggungku meminta ku untuk
menghentikan motor yang sedang kulajukan dengan kecepatan tinggi.
“Oppa... apa
yang kau lakukan? Apa kau ingin mati?” protesnya karena laju motor yang kubawa
tadi. Aku hanya diam sambil membuk helm yang melekat dikepalaku.
Ia tampak
seperti shock karena ulahku diperjalanan tadi. Sulli-ya, mianhae...
Jarak kami
cukup jauh. Sekitar 6 meter. Keberanianku belum terkumpul sepenuhnya untuk
mendekatinya dan mengakui semuanya. Perlahan kaki ku melangkah mendekatinya.
Perlahan namun pasti, aku semakin dekat dengannya. Belum bisa dibilang ‘dekat’
jarak diantara kami ini. Tapi juga, tidak bisa dikatakan ‘jauh’ (?)
Ingatanku
kembali pada saat aku menyaksikan Key menatapnya saat di Bioskop. Dalam
sekejap, amarah bercampur emosi menguasaiku. Membuat langkahku 10 kali lebih
cepat untuk lebih mendekatkan jarak diantara kami. Bahkan ingatan itu membuat
keberanianku terkumpul sempuna untuk mengakui semuanya.
Aku tepat
berada dibelakangnya. Jarakku dengannya tak sampai 15 cm. Bahkan, aku rasa, ia
bisa merasakan hembusan nafas ku di belakangnya. Saat ia akan membalikan
badannya menghadapku, ia sudah keduluan dengan tanganku yang melingkar
dipinggangnya, memaksanya menghadapku.
“Oppa?”
ujarnya bingung dengan tingkahku.
Tanpa ada
satupun kata yang kuucapkan, aku memperkecil lingkaran tanganku dipinggangnya.
Menghilangkan jarak yang ada diantara kami.
Ia
membulatkan matanya saat aku mengunci tubuhnya dalam pelukanku.
Chu~~ aku
menciumnya dengan ciuman yang singkat. Membuatnya tercengang dan tidak
mengeluarkan sepotong kata pun.
Sulli POV
Ia menciumku ditengah tanda tanya besar yang berlari mengelilingiku.
Untuk beberapa detik aku dibuatnya bingung. Sejak kapan Minho Oppa jadi namja
yang agresif seperti ini. Memang, perlakuannya pada ku saat ini belum bisa
dikatakan agresif. Tapi bila dibandingkan dengan Oppa yang kukenl, ini sungguh
berbanding terbalik.
“Jangan
pernah melakukan apapun dengan namja lain. Menonton, makan, apapun itu.. jangan
pernah!!” ujarnya tepat didepan wajahku sampai-sampai aku dapat merasakan aroma
nafasnya, mint. “Kau hanya boleh melakukannya dengan ku. Melakukan semuanya
denganku. Menonton, pergi berbelanja, makan atau apapun itu, kau hanya boleh
melakukannya denganku. Hanya denganku” ujarnya lagi dengan menekan irama pada
kalimat terakhirnya.
“Wae?” tidak
banyak kata yang bisa kuucapkan saat aku menatapnya. Saat aku bertatapannya
dengannya. Saat aku tidak bisa menatap object lain selain dirinya. Saat menatap
matanya, aku lemah. Bibirku kaku. Tubuhku lemah tak berdaya untuk menolaknya.
“Karena kau,
Yeoja-ku. Kau milikku. Hanya milikku” jawabnya dengan nada lembut.
Ia kembali
menatapku dengan pandangan mautnya (?). pandangan yang membuatku seketika
meleleh karenanya. Ia menatap ku seakan meminta izin untuk memiliku. Dan aku
hanya membalasnya dengan tatapan aku-bersedia-menjadi-yeoja-mu.
Dia
mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Seakan sudah tau apa yang akan ia lakukan,
akupun refleks menutup mata ku. Membiarkan ia melakukan apa yang ia lakukan
tanpa kulihat sedikit pun. Aku merasakan bibirnya menyentuh bibirku. Ciuman
yang lembut. DEG! Aku baru sadar kalau ini bukan lah ciuman sekilas andalannya.
Ia menciumku lebih lama. Mengecup setiap centi dari bibirku. Dengan keberanian
yang belum terkumpul dengan sempurna, aku membuka mataku dan melihat wajahnya
yang begitu dekat. Matanya yang sangat dekat dengan mataku. Matanya terpejam
seakan sedang menikmati moment ini (?) Aku hanya diam menerima setiap kecupan
yang ia tinggalan dibibirku. Tapi lama kelamaan aku merasa harus membalasnya.
Refleks, aku mengalungkan kedua tanganku dilehernya. Seperti membalas
ciumannya, akupun menikmati ini. Ini adalah kali pertamanya Minho Oppa
menciumku sedikit lebih lama. Biasanya tidak kurang dari 3 detik.
Iya
melepaskan ciuman kami. Dan aku pun melepaskan lenganku yang mengalung di
lehernya. Tangannya yang ia lingkarkan di pinggangku mulai mengerat kembali
seraya tatapannya yang begitu tajam tembus meruntuhkan dinding pertahananku
untuk tidak meleleh (?) dihadapannya. Dia memelukku. Omo... pelukan yang ku
impikan dari dulu. Pelukan hangat dari seorang namja yang mencintaiku. Hembusan
nafasnya yang hangat jelas terasa ditelingaku. Membuatku sedikit merasa geli.
“Mianhaeyo,
aku memperlakukan mu dengan tidak baik saat kita bertemu, kemarin” ujarnya
lirih.
“Oppa...
Gwenchana...” jawabku meyakinkannya bahwa aku baik-baik saja.
“Sulli-ya,...”
Minho Oppa melepaskan pelukannya. Merogoh saku belakang celananya, dan berlutut
tepat didepanku dan menyodorkan sebuah cincin. “Menikahlah denganku”
Omo.. apa
ini? Apakah ini nyata? Ini bukan mimpi? Please... please, stop dreaming about
Minho!!!
“Sulli-ya,
jadilah Yeoja ku seutuhnya”
Deg!! Ini
bukan mimpi! Ini nyata... dengan cepat akupun mengangguk. Dan ia bangkit dari
posisi berlututnya, dan menciumku dengan kecupan hangat seorang calon suami.
“Saranghae”
---END---
Minho
Message : Sulli-ya.. maaf jika aku telah memperlakukanmu begitu buruk saat kita
pertama kali ketemu setelah 3 tahun kau meninggalkanku tanpa kabar. Aku sangat
terkejut plus belum bisa menerima kepergianmu yang tiba tiba ini dan juga
kedatanganmu yang tiba-tiba. Aku lebih terkejut dan tidak bisa menerima
sepenuhnya saat Key menatapmu dengan tatapan itu. Walau bagaimanapun kau adalah
yeoja ku. Bagaimana mungkin Key Hyung bisa berfikiran untuk memiliki mu, walau
dulu ia adalah namjachingu-mu. Tapi itu dulu. Dulu... bahkan saat kita belum
saling mengenal. Terimakasih karena telah kembali untukku, dan besok kau akan menjadi
yeojaku seutuhya. Saranghae....
_____oOo_____
Hehehee....
Gimana? Gimana? Bagus gak ceritanya? Dapet gak ‘feel’ nya? Semoga dapet ya...
maklum lah kalau banyak typo soalnya author gak terlalu selektif dan teliti
untuk menemukan dan memungut typo-typo yang bertebaran itu. So,.. jangan
salahkan bundo kanduang jika nantinya kamu sedikit terganggu dengan typo-typo
tersebut. *ketauan orang minangnya*
Don’t Be A
Silent Readers..... Peace Love And Dream.... Bye Bye byeeee.... *brb dayung
perahu kelaut lepas bareng KeyPpa*
original posting by @nabilaSyafiqa
Baca Yang Ini Juga, Chingu!!!
F%28x%29
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- K-Pop Idol as High School Host Club
- FF SHINee-f(x) Hyung... Neomu Yeppeo Pat 4
- Bintang Top Hallyu Siap Bertempur di Musim Panas Tahun Ini!
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
fanfiction
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- About Fanfiction Identification
- FF SHINee-f(x) Hyung... Neomu Yeppeo Pat 4
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [2] [End]
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [1]
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- Four Days For Love
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
- FF SHINee : Last Autumn
- Pengertian Fanfiction
- FF SHINee : 3 Seconds Later
Shinee
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- K-Pop Idol as Kuroshitsuji
- K-Pop Idol as High School Host Club
- Kumpulan Foto Kelulusan Member Boy Group
- 10 Artis K-Pop Dengan Kepribadian Yang Unik
- FF SHINee-f(x) Hyung... Neomu Yeppeo Pat 4
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [2] [End]
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [1]
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- SHINee Predebut
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
- SHINee Ufo Reply Part 2
- Fun Pic : SHINee Cartoon part 2
- Fun Pic : SHINee cartoon part 1
- FunPic : SHINee Girl
- SHINee's Dorm
- FF SHINee : Last Autumn
- SHINee Ufo Reply part 1
- FF SHINee : 3 Seconds Later
- Daftar Iklan SHINee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar