Annyeonghaseyo, selamat malam (tepatnya jam 2 wib, jam 3 wita, jam 4 wit & jam 2 waktu Korea) aku hadir dengan fanfiction gaje hasil begadang, setelah memakan waktu beberapa jam dan berhasil membuat punggung dan leher jadi nyeri, akhirnya terciptalah ff ini. Selamat membaca dan selamat malam bagi yang baca malam, selamat pagi bagi yang baca pagi, selamat siang bagi yang baca siang dan selamat sore bagi yang baca sore.
Author: Devi Ariyani
Rating: T
Lenght: oneshoot
Genre: romance, friendship, angst
Cast: - Kim Seo
Yoon
- Choi Minho
Other cast: -Lee Taemin
Disclaimer: just fiction. idol cast is belong to the God.
Seo Yoon berjalan perlahan ke arah seseorang yang sedang
memandangi lapangan futsal sambil mengelap keringatnya. Mungkin orang itu tidak
suka dengan musim panas. Dari kejauhan, Seo Yoon sudah tahu kalau orang itu
adalah Choi Minho. Orang yang akhir-akhir ini memberikan sering perhatian lebih
kepadanya.
“Oppa...” teriak Seo Yoon tepat di telinga kanan Minho
sehingga telinganya berdengung selama beberapa detik sebelum akhirnya menoleh
kearahnya.
“Seo Yoon... Kau selalu saja membuatku terkejut.” Ucap Minho
masih dengan tampang terkejutnya dan ekspresi wajahnya sanggup membuat Soo Yeon
tertawa terbahak-bahak.
“Kenapa tertawa???” tanya Minho sambil mengacak-acak rambut
Seo Yoon dan menariknya untuk duduk disampingnya.
“Oppa, ekspresi terkejutmu sangat lucu sekali!” ucap Seo
Yoon sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa. Minho hanya
menyeringai lalu merangkul bahu Seo Yoon dan mengajaknya pergi.
Sekarang semua orang di jalanan mungkin sudah menganggap Seo
Yoon gila atau apa, karena sejak tadi ia masih asyik tertawa sendiri. Melihat
semua orang sedang memandangi mereka berdua, Minho langsung mengacak rambut Seo
Yoon dan berkata, “Seo Yoon sekarang semua orang pasti sudah menganggapmu
gila.” Tetapi kata-katanya barusan tak berpengaruh pada Seo Yoon. “Kalau kau
tertawa terus, aku tak akan mentraktirmu makan siang!”, ancam Minho.
“Baiklah oppa, gamsahamnida.” Ucap Seo Yoon setelah
selesai menertawakan Minho.
“Gamsahamnida? Untuk apa?” tanya Minho heran
Seo Yoon menghela nafas dan menarik bibirnya sehingga
membentuk seulas senyuman yang manis lalu, “Gamsahamnida, karena hari ini kau
sudah mengatakan kalimat panjang kepadaku.”
“Oh, begitu.” Jawab Minho singkat.
“Oppa, kenapa kau sangat pendiam?” tanya Seo Yoon
penasaran, padahal ia sudah melontarkan pertanyaan itu hampir seratus kali
dalam sebulan.
Karena bosan dengan pertanyaan Seo Yoon, Minho enggan
menjawab dan ia langsung menunjuk sebuah rumah makan kecil. Mungkin semangkuk
penuh ramen dan menutup mulut Seo Yoon selama beberapa saat dan mungkin bisa
menghilangkan rasa lapar dari perutnya.
Setelah selesai makan siang, hari ini Seo Yoon berencana
mengajak Minho ke Danau yang selalu menjadi tempat singgahnya setiap pulang
sekolah sebelum ia mengenal Minho, tapi karena cuacanya sangat panas, Seo Yoon
pun mengurungkan niatnya. Mungkin suasana danau di musim gugur jauh lebih indah,
pikir Seo Yoon. Soo Yeon memang menyukai musim gugur. Apalagi jika ada daun
pohon mapel yang menggugurkan daunnya. Seo Yoon sangat suka itu.
Seo Yoon berlari-lari kecil menuju rumahnya setelah ia
berpisah dengan Minho di perempatan jalan. Ia baru hendak membuka pagar
rumahnya ketika seseorang memanggil-manggil namanya. Ia menoleh ke arah sumber
suara tersebut dan mendapati Taemin sedang berlari kearahnya sambil membawa
sebuah amplop.
Setelah Taemin sampai di hapan Seo Yoon, ia langsung
memegang kedua lututnya sambil mengambil nafas lalu ia menberikan surat itu
kepada Seo Yoon tanpa berkata-kata. Seo Yoon langsung menerima surat itu dan
bertanya, “Ini surat dari siapa?”
“Minho hyung. Sudahlah aku pulang dulu” Jawab Taemin
cepat.
“Apa kau tidak mau mampir atau meminum segelas air dulu?”
tanya Seo Yoon
Taemin tampak ragu menerima tawaran Seo Yoon, tapi karena
tenggorokannya hampir kering setelah dipaksa Minho untuk memberikan surat itu
kepada seo Yoon, Taemin pun segera mengangguk dan mengikuti Seo Yoon masuk
kedalam rumahnya.
Seo Yoon mempersilahkan Taemin minum setelah ia
memberikan segelas penuh orange juice kepada Taemin. Karena terlalu haus dan
didukunng oleh udara musim panas yang sangat panas, dalam hitungan detik, isi
gelas orange juice tersebut sudah kosong dan ia segera berpamitan pulang kepada
Seo Yoon.
Sekarang, Seo Yoon mengutuki Taemin habis-habisan dalam
hati. Seharusnya, ia tidak menawari Taemin mampir kerumahnya jika ia tahu kalau
Taemin langsung pergi setelah meminum segelas orange juice yang diberikannya.
Dan seharusnya, Taemin mau menemaninya dirumahnya untuk sekedar mengobrol atau
sebagainya.
Tapi ya sudahlah, yang penting hari ini ia menerima surat
pertamanya dari Minho dan ia berharap Minho menyatakan cinta kepadanya. Dengan
gembiranya, ia membuka perlahan amplop surat tersebut agar isinya tidak sobek
taupun rusak. Setelah membuka amplopnya dan membuka lipatan kertas surat
tersebut, Seo Yoon langsung membacanya sambil tersenyum. Tapi tak berapa lama
setelah membaca surat itu, senyumannya berubah menjadi rasa eksperi terkejut
dengan mulut setengah terbuka karena isi sirat tersebut adalah
“Ya! Seo Yoon, kau itu ceroboh sekali. Bisa-bisanya kau
meninggalkan sepeda mu disekolah.”
Sekarang ia baru ingat bahwa tadi pagi ia berangkat
sekolah dengan menggunakan sepeda, lalu ia lupa membawa pulang sepedenya karena
tadi ia asyik menertawakan Minho. Sekarang jalan satu-satunya untuk yang harus
dilakukannya adalah berjalan kaki ke sekolahnya lalu menjemput sepedanya.
Baru saja ia membuka pintu pagarnya, tiba-tiba seseorang
muncul dari balik pagar sambil menuntun sepeda berwarna pink miliknya dan orang
itu adalah Minho.
“Oppa, bagaimana kau bisa tahu kalau hari ini aku membawa
sepeda dan aku meninggalkannya di sekolah?” tanya Seo Yoon penasaran. Belum
sempat Minho menjawab pertanyaannya, ia langsung membuka mulut dan berkata,
“Dan bagaimana bisa kau menulis surat dan menyuruh Taemin mengantarkannya.....”
“Stop!” potong Minho cepat sebelum Seo Yoon berbicara
panjang lebar kepadanya, lalu ia melanjutka,”Biasakanlah bertanya secara
berurut, jangan memberondong pertanyaan seperti itu lagi, araseo?”
Seo Yoon hanya menunduk dan mengangguk-angguk mendengar
kata-kata Minho tadi. Minho menghela nafas lalu melanjutkan, “Tadi pagi aku
melihatmu berangkat sekolah dengan sepeda.” Jeda sejenak lalu,”Setelah sampai
di perempatan tadi aku baru ingat kalau kau tidak pulang dengan sepedamu, lalu
aku bertemu Taemin di jalan dan memaksanya untuk mengantarkan surat kepadamu.”
“Lalu, bagaimana bisa sekarang kau berada disini dengan
sepedaku?” tanya Seo Yoon penasaran.
“Tunggu sebentar, aku belum selesai bicara.” Ucap Minho
cepat lalu melanjutkan, “Setelah menyuruh Taemin mengantarkan surat kepadamu,
aku langsung berlari ke sekolah dan membawa sepedamu kesini!”
“Gamsahamnida oppa.” Ucap Seo Yoon.
“Nae, Cheonmaneyo. Ngomong-ngmong apa kau tidak
menyuruhku masuk dan memberiku segelas penuh minuman?” tanya Minho sambil
setengah berharap.
Seo Yoon tampak ragu karena ia tak mau memberikan minuman
Cuma-Cuma seperti Taemin tadi. Tapi karena Minho sudah mau berbaik hati mengantarkan
sepedanya, ia segera mempersilahkan Minho masuk dan memberikan segelas penuh
air putih kepada Minho. Ia lupa kalau orange juice yang diberikannya kepada
Taemin tadi adalah orange juice terakhir yang ia punya, maka dari itu sekarang
ia hanya bisa memberikan air putih kepada Minho.
“Oppa, sepedaku kan berwarna pink!” ucap seo Yoon memulai
pembicaraan.
“Lalu?” tanya Minho dengan dahi berkerut.
“Apa kau tidak malu memakainya?” tanya Seo Yoon
penasaran.
Minho langsung membentuk senyuman di bibirnya lalu,
“Semalam aku melihat Key memakai baju berwarna pink dan ia sama sekali tidak
malu.”
“Tapi Key oppa kan memang menyukai warna...” Minho
menempelkan telunjuknya ke bibir Seo Yoon agar ia tidakberbicara lagi.
“Sudah, tidak usah dijelaskan lagi, aku sudah tahu kalau
begitu sekarang aku pulang. Gomawoyo atas minumanmu” Ucap Minho.
“Baiklah oppa, Hati-hati dijalan.” Ucap seo Yoon sambil
mengantarkan Minho sampai ke depan gerbang rumahnya.
“Oppa, ngomong-ngomong hari ini kau mengucapkan kalimat
panjang lebih dari satu kali.” Ucap Seo Yoon setelah Minho keluar dari gerbang
rumahnya.
Minho hanya tersenyum ke arah Seo Yoon yang melambaikan
tangan kearahnya. Kalau dipikir-pikir, hari ini
ia sudah 1... 2... 3... 4... 5... 6... kali mengucapkan kalimat panjang
kepada Seo Yoon, itupun kalau ia tidak salah menghitung. Lama-lama, berada di
dekat Seo Yoon membuatnya tidak terlalu pelit dan hemat dengan kata-kata.
Mungkin itu juga alasan kenapa ia selalu ingin berada di dekat Seo Yoon, tapi
mungkin juga ada kemungkinan lain. Ia tak tahu hal itu, yang ia tahu adalah ia
selalu nyaman berada di dekat Seo Yoon.
***
“Whaa....”ucap Seo Yoon setelah melihat daun-daun di
jalanan berubah menjadi kekuningan dan bahkan beberapa diantaranya mulai
berguguran. Ya, inilah yang paling ia sukai. Ia selalu suka dengan musim semi.
“Ya, sedang apa kau sendirian di halte begini?” tanya
Minho yang tiba-tiba saja tiba dihadapan
Seo Yoon.
“Aku sedang menunggu bus, memangnya apa lagi?” jawab Seo
Yoon sambil cemberut kepada Minho yang sudah merusak suasana hatinya untuk
menikmati musim semi.
“Tidak usah cemberut, hari ini aku membawa sepeda.” Ucap
Minho sambil memasang senyuman termanisnya kepada Seo Yoon.
“Lalu, apa hubungannya denganku?” tanya Seo Yoon bingung.
“Apa lagi, kau pasti tahu maksudku.” Ucap Minho, dan kali
ini ia sudah tidak memasang seyuman termanisnya, melainkan nada bicaranya yang
dingin seperti biasanya.
Kali ini Seo benar-benar tidak mengerti apa yang dimaksud
oleh Minho, jadi ia hanya memasang ekspresi bingungnya dan berkata, “Bahkan aku
sama sekali tidak mengerti apa maksudmu.”
“Aish... Kau ini babo sekali, jelas saja aku mengajakmu
pulang bersamaku.” Ucap Minho.
“Oh, baiklah kalau begitu. Keureu!”ucap Seo Yoon yang
sekarang sudah duduk di boncengan sepeda Minho. Minho hanya bis
menggeleng-geleng sambil menaiki sepedanya lalu mengayuhnya
sekencang-kencangnya sehingga membuat Seo Yoon terkejut hingga akhirnya ia
memeluk pinggang Minho.
“Seo Yoon, apa besok kau ada waktu?” tanya Minho memulai
pembicaraan.
“Mmm... Nae, waeyo oppa?” tanya Seo Yoon
“Bagaimana kalau pulang sekolah besok kata pergi ke suatu
tempat yang sangat indah.” Ajak Minho
Seo Yoon agak ragu menerima ajakan Minho. Sebenarnya ia
juga ingin mengajak Minho ke sebuah danau yang dulu sempat diurungkannya karena
pada saat itu masih musim panas. Lalu akhirnya ia menjawab juga, “Baiklah oppa,
tapi lusa aku yang akan mengajakmu pergi.”
“Nae.” Ucap Minho sambil menganyuh sepedanya lebih
kencang lagi, dan hal itu membuat Seo Yoon terkejut untuk kedua kalinya
sehingga Seo Yoon refleks mencubit Minho. Dan Minho tampak kesakitan karena
cubitan Seo Yoon, tapi Seo Yoon malah tertawa dan membuat Minho ikut tertawa
juga.
***
Hari ini Seo Yoon sudah mencoba semua pakaiannya dan
memakan waktu selama dua jam. Kali ini ia merasa semua pakaian yang ia punya
adalah pakaian yang ketinggalan model dan menurutnya tak ada satupun pakaian
yang cocok ia kenakan. Tapi karena ia sudah tak punya pakaian yang bagus lagi
menurutnya, ia segera memakai sweater berwarna baby blue dengan jeans berwarna
hitam ditambah dengan syal berwarna putih dan sepatu kets putih.
Setelah selesai berdandan, ia langsung berjalan keluar
rumah menuju gerbang rumahnya. Setelah membuka gerbang rumahnya, ia langsung
terkejut karena Minho sudah berada di depannya dan kini Minho menyapanya dan
menyuruhnya menaiki sepedanya.
“Oppa, sudah berapa lama kau menugguku?” tanya Seo Yoon
setelah Minho mengayuh sepedanya.
“Sudah satu jam.” Jawab Minho.
“Omo, kenapa kau datang lebih awal, bukannya kau berjanji
menjempetku jam dua!”
“Nae, aku memang mengatakan ingin menjemputmu jam dua.
Dan kau tahu sekarang sudah jam berapa?” tanya Minho kepada Seo Yoon.
“Memangnya sekarang jam berapa?” Seo Yoon balik bertanya
kepada Minho
“Kau tidak tahu, ya sudahlah. Cepat turun, kita sudah
sampai.” Ucap Minho sambil menghintikan sepedanya di sebuah taman dengan danau
ditengah-tengahnya.
Dari tadi Seo Yoon tidak menyadari kalau Minho
mengajaknya ke danau yang sering ia kunjungi sebelum ia mengenal Minho. Jadi,
besok ia tidak perlu mengajak Minho pergi karena tempat inilah yang akan ia
tunjukkan kepada Minho.
“Oppa, kalau begitu besok aku tidak jadi mengajakmu
pergi.” Ucap Seo Yoon sambil menikmati keindahan danau tersebut.
“Kenapa?” tanya Minho
“Karena aku juga ingin mengajakmu kesini.”
“Oh begitu, baiklah kalau begitu aku ingin membeli
minuman di seberang sana.” Ucap Minho lalu berjalan menjauhi Seo Yoon. Seo Yoon
terus memandangi punggung Minho yang semakin lama semakin jauh darinya. Lalu ia
menatap ke ujung jalan dan mendapati sebuah mobil berkecepatan tinggi sedang
menuju ke arah Minho. Kalau dipikir-pikir.... Sekarang bukan waktunya berpikir,
Seo Yoon segera berlari kearah Minho sebelum mobil itu membuat Minho terluka.
“Minho oppa, awas!” Seo Yoon berteriak sekencang-kencangnya
lalu mendorong Minho ke pinggir jalan. Tapi ia sendiri masih berada di tengah
jalan dan akhirnya sebuah mobil menabraknya dan membuatnya terjatuh hingga
kepalanya berdarah dan kakinya seakan tak bisa bergerak lagi.
Meliahat kejadian itu, Minho langsung berteriak sambil
berlari ke arah Seo Yoon, “Seo Yoon.”
“Seo Yoon, bertahanlah.” Ucap Minho sambil memegang
tangan Seo Yoon.
“Oppa.” Jawab Seo Yoon lirih.
“Bertahanlah Seo Yoon, saranghaeyo.”
Seo Yoon ingin mengucapkan sesuatu kepada Minho, tapi
kali ini hidungnya berdarah dan Minho mengusap darah itu dari hidung Seo Yoon.
Kali ini, Seo Yoon berusah dengan sisa-sisa tenaganya untuk mengucapkan
seseuatu kepada Minho, “Oppa....” Seo Yoon tampak mengambil nafas lalu
melanjutkan, “Sa... Rang... Hae... Yo...”.
Minho mulai mengeluarkan air matanya karena takut akan
kemungkinan terburuk yang akan terjadi dengan Seo Yoon dan ia hanya bisa
berkata, “Bertahanlah karena aku mencintaimu.”
Dengan sekuat tenaga, Seo Yoon mencoba mengucapkan
kata-kata terakhirnya kepada Minho. “Saranghae oppa, mianhae aku tak... bisa...
bertahan.” Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, perlahan suara Seo Yoon
menghilang dan matanya juga ikut tertutup secara perlahan.
Tangis Minho pun pecah, ia tak menyangka kisahnya dengan
Seo Yoon berakhir dengan setragis ini karena tadi ia tak memperhatikan kalau
ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. Kalau saja tadi ia tahu, mungkin
ia akan menyebrang dengan cepat dan Seo Yoon tak akan berusaha menyelamatkannya
dan Seo Yoon tak akan jadi seperti ini.
Minho terus menggoyang-goyang tubuh Seo Yoon agar agar ia
sadar, namun hal itu tak berpengaruh apapun. Sekarang orang-orang sudah berada
di sekitarnya. Ia hanya bisa menangis sambil terus memegang tangan Seo Yoon
yang tergeletak di jalan.
Gimana ff nya, ada typo, gaje, ceritanya gak nyambung, ceritanya jelek, ceritanya pasaran, kampungan, dsb...??? makanya buruan komen selagi komen itu gratis dan manfaatkanlah yang gratis selagi ada. ok..
Baca Yang Ini Juga, Chingu!!!
minho
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- K-Pop Idol as High School Host Club
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [2] [End]
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [1]
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- SHINee Predebut
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
- Fun Pic : SHINee Cartoon part 2
- Fun Pic : SHINee cartoon part 1
- FunPic : SHINee Girl
fanfiction
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- About Fanfiction Identification
- FF SHINee-F(x) Dreaming...
- FF SHINee-f(x) Hyung... Neomu Yeppeo Pat 4
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [2] [End]
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [1]
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- Four Days For Love
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
- Pengertian Fanfiction
- FF SHINee : 3 Seconds Later
Shinee
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- K-Pop Idol as Kuroshitsuji
- K-Pop Idol as High School Host Club
- Kumpulan Foto Kelulusan Member Boy Group
- 10 Artis K-Pop Dengan Kepribadian Yang Unik
- FF SHINee-F(x) Dreaming...
- FF SHINee-f(x) Hyung... Neomu Yeppeo Pat 4
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [2] [End]
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [1]
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- SHINee Predebut
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
- SHINee Ufo Reply Part 2
- Fun Pic : SHINee Cartoon part 2
- Fun Pic : SHINee cartoon part 1
- FunPic : SHINee Girl
- SHINee's Dorm
- SHINee Ufo Reply part 1
- FF SHINee : 3 Seconds Later
- Daftar Iklan SHINee
KENAPA SELALU SAD ENDING? (╥﹏╥) (˘̩̩ε˘̩ƪ) Щ(ºДºщ)
BalasHapus