Title: Four Days For Love
Author: Diarizz (Devi Ariyani)
Genre: Romance, Happy
Cast: Shin Hae Rin
Kim
Jonghyun
Main cast : Lee Jin Ki (Onew)
Rating: G
Length: Oneshoot
Jonghyun terus menatap Bulgogi yang sejak tadi ada di
depannya, bukan karena ia merasa lapar atau apa, tapi karena ia sama sekali tak
berselera untuk makan. Seharusnya sekarang ia berada di dalam ruang musik untuk
latihan bersama anggota lainnya, tapi karena Jin ki memaksanya untuk ikut makan
dengannya, akhirnya ia menuruti permintaan sunbae-nya.
“Ya, Jjong, apa yang salah dengan bulgogi mu?” tanya Jin Ki
setelah melihat Jonghyun yang terus menatap Bulgogi tanpa minat, sedangkan yang
ditanya hanya diam seribu bahasa tanpa melirik sedikitpun kearahnya.
Jin Ki terus menatap Jonghyun yang sejak tadi tak merubah
ekspresi wajahnya dan tidak menggubris pertanyaannya sama sekali. Akhirnya ia
menendang kaki Jonghyun dan menginjaknya keras-keras. Usahanya pun membuahkan
hasil, tapi kini Jonghyun menatapnya sangar. Karena ditatap begitu oleh Jonghyun,
akhirnya ia mencoba mencairkan suasana, “Jonghyun-a kenapa kau diam saja?”
“Jin Ki-ya, kenapa kau menendang dan menginjak kakiku?”ucap
Jonghyun masih dengan ekpresi yang sama. “Dan kau tahu, rasanya sangat sakit!”
lanjutnya.
Jin Ki yang sedang menyesap orange juice-nya tertawa
sekeras-kerasnya hingga terbatuk-batuk setelah mendengar ucapan Jonghyun.
Sedangkan Jonghyun malah berharap Jin Ki tersedak tulang ayam sehingga berhenti
menertawainya. Tapi Jin Ki malah tertawa semakin keras dan Jonghyun tak bisa
lagi mentolerir tawa Jin Ki yang berlebihan dan akhirnya ia meninggalkan Jin Ki
sendirian.
“Ya, kau mau kemana?” tanya Jin Ki setelah melihat Jonghyun
beranjak dari kursinya. “Makananmu belum habis.” Lanjutnya
“Aku ingin ke ruang musik, habiskan saja makananku kalau kau
mau.” Ucap Jonghyun sambil berjalan menjauhi Jin Ki
“Latihan musik baru akan dimulai satu jam lagi.” Ucap Jin Ki
Jonghyun hanya bisa menghela nafas melihat Jin Ki yang
terlalu santai, padahal konser musik kampus akan diadakan dua minggu lagi dan
persiapan mereka belum cukup matang, akhirnya ia hanya berkata, “Terserah!”
ucap Jonghyun sambil pergi meninggalkan kantin.
***
Hae Rin POV
Hari ini aku benar-benar malas pulang ke rumah karena
eomma-ku menyita biola dan semua alat musik milikku. Menurutnya, aku terlalu
sering bermain musik sehingga melupakan tugas kuliahku, padahal aku sudah susah
payah mengerjakan tugas kuliah sehingga aku bisa bermain musik lagi. Tapi eomma
malah salah anggapan sehingga ia menyita semua alat musik yang ku punya termasuk
biola kesayanganku. Utungnya aku masih menyimpan flute di dalam tas sehingga
aku bisa memainkannya disaat aku rindu akan alunan musik yang kumainkan.
Tapi lama-kelamaan, flute membuatku bosan dan rindu dengan
alat musik lainnya. Aha! Mungkin di ruang musik piano, biola atau alat musik
lain yang bisa kumainkan. Tapi, ruang musik ada di Fakultas Seni Musik dan aku
takut kalau anak Fakultas Seni Musik tidak mengizinkanku memainkan alat musik
mereka. Tapi tidak ada salahnya mencoba kan? Siapa tahu mereka sedang
beristirahat atau bahkan mereka sudah pulang.
Setelah tiba di Fakultas Seni Musik, aku segera mencari
keberadaan ruang musik. Suasana di tempat ini tidak terlalu ramai, tapi juga
tidak terlalu sepi. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang keluar masuk Fakultas
ini. Mungkin saat ini mereka sedang tidak menggunakan ruang musik sehingga aku bisa lebih leluasa
bermain musik.
Setelah aku sampai di ruang musik, aku langsung membuka
pintunya yang ternyata tidak terkunci. Aku langsung mengambil sebuah biola yang
ada di mej a dan memainkannya, tapi suaranya tidak merdu seperti ketika ia
memainkan biola miliknya. Mungkin biola itu sudah rusak atau apa. Akhirnya aku
melihat sebuah grand piano berwarna hitam ditengah-tengah ruangan. Aku memang
sudah lama tak bermain piano, lagipula aku tidak terlalu pandai memainkannya
tapi kerena aku sudah terlanjur suka melihatnya akhirnya aku mendekatinya.
Aku langsung menekannya dan piano itu mengeluarkan nada fa.
Akhirnya aku duduk di kursi piano itu dan memainkannya sambil menyanyikan lagi
BoA yang berjudul Key of Heart.
***
Author POV
Dare ni demo botan
hitotsu kakechigaete
Surechigau hi ga aru
neshinjiteta noni...
Sunao ninarenai mama
Ketika Jonghyun tiba di depan pintu ruang musik, ia
mendengar suara piano dan seorang yeoja bernyanyi. Suara yeoja itu benar-benar
merdu dan suara piano yang dimainkan yeoja itu mengalun sangat indah hingga
mampu merubah suasana hati Jonghyun yang semula bad mood menjadi tenang.
Tanpa kata-kata, Jonghyun langsung masuk ke dalam ruangan
itu dan langsung mengeluarkan gitar dari dalam tas gitar yang sejak tadi
disandangnya. Ia mulai memainkannya mengikuti alunan piano yang dimainkan yeoja
itu sambil mengiringi nyanyian yeoja itu.
Hae Rin benar-benar terlarut dalam lagu dan permainan
piano-nya hingga ia tak sadar kalau ada seseorang yang masuk ke dalam ruang
musik. Bahkan ia tak sadar kalau ada suara gitar yang mengiringi permainan
piano-nya. Ia merasa berada di atas panggung pertunjukan musik. Ia merasa
berada di dalam mimpi yang selama ini hadir di tidurnya.
Setelah selesai bernyanyi, Hae Rin terkejut melihat seorang
namja duduk di sofa yang ada di ruangan itu sambil memegang gitar. Namja itu
tersenyum kearahnya, tapi Hae Rin merasa ketakutan kalau saja namja itu adalah
mahasiswa Fakultas Seni Musik yang akan mengusirnya dari sini.
Jonghyun yang sejak tadi tersenyum kepada yeoja itu kini
menghapus senyumannya karena yeoja itu tak kunjung membalas senyumannya. Jonghyun
menangkap ekspresi terkejut yeoja itu dan langsung berkata, “Sepertinya kau
bukan mahasiswa Fakultas Seni Musik!”
Sekarang Hae Rin tak bisa berkata-kata lagi, yang keluar
dari mulutnya hanyalah kata mianhae yang diucapkannya dengan tergagap.
Melihat ekspresi Hae Rin, namja itu hanya tersenyum sambil
berkata, “Kau pasti mahasiswa Fakultas lain.” Mendengar kata-kata namja itu,
wajah Hae Rin menjadi pucat. Kemudian namja itu menambahkan, “Tapi suaramu
sangat merdu dan permainan pianomu sangat bagus.”
Kini wajah pucat Hae
Rin berubah menjadi ceria setelah mendengar kata-kata namja itu dan berkata,
“Gamsahamnida, bolehkah aku bermain
musik sebentar disini?”
“Ne, boleh, tapi hanya satu jam karena satu jam lagi ruangan
ini akan dipakai untuk latihan.” Ucap Jonghyun
“Gamsahamnida.”
Hae Rin melanjutkan permainan pianonya sambil menyanyikan
beberapa lagu kesukaannya. Sebenarnya ia tidak terlalu mahir bermain piano,
justru ia lebih mahir bermain biola, gitar dan flute tapi entah mengapa ia
ingin terus bermain piano sambil bernyanyi.
Sedangkan Jonghyun, ia hanya mendengarkan nyanyian dan
alunan piano yeoja itu sambil tidur-tiduran di sofa. Sebanarnya ia
inginmengiringi permainan piano yeoja itu dengan gitar, tapi ia tak mau
mengganggu yeoja itu. Akhirnya ia hanya bisa mendengarkan yeoja itu bernyanyi.
Setelah menyanyikan beberapa lagu, akhirnya Hae Rin ingin
pulang karena ia sudah terlalu lama ia berada di sini. Tapi waktunya masih
setengah jam lagi dan ia tidak mau melewatkan kesempatan ini. Ia ingin sekali
memainkan gitar yang tersandar di sofa tempat namja itu tertidur.
“Mmm... Mian.” Ucap Hae Rin kepada namja itu, tapi tampaknya
namja itu sudah tertidur pulas sehingga Hae Rin tak tega membangunkannya hanya
untuk meminjam gitar itu. Akhirnya ia hanya mencoba gitar itu sebentar lalu
mengambil tasnya dan pergi dari ruangan itu.
***
Ketika Jonghyun terbangun, ia sudah tidak mendengar suara
merdu yang diiringi alunan piano nan indah. Yang ia dengar sekarang adalah
suara gaduh yang diiringi instrumen musik yang berantakan. Ia langsung
mengucek-ucek matanya, dan yang dilihatnya sekarang adalah wajah Jin Ki.
“Hyung, dimana yeoja itu?” tanya Jonghyun panik kepada Jin
Ki
Jin Ki merasa bingung mendengar pertanyaan dari Jonghyun dan
ia hanya menjawab, “Yeoja yang mana?”
“Yeoja yang bermain piano sambil bernyanyi tadi.”
Jin Ki dan Jonghyun melirik ke arah piano dan mendapati
seorang namja kurus dengan penampilan nyentrik. Jin Ki merasa Jonghyun terbawa
mimpi sehingga menjadi seperti ini.
“Kau bermimpi ya, dari tadi tidak ada yeoja yang bermain
piano.” Ucap Jin Ki
“Tapi tadi...” Jonghyun belum selesai mengucapkan
kalimatnya, tapi Jin Ki langsung memotangnya, “Sudahlah ambil gitarmu dan cepat
latihan.”
***
4 hari kemudian...
“Hyung pianis kita mengundurkan diri.” Ucap seorang namja
kepada Jin Ki yang sedang duduk di sofa bersama Jonghyun.
“Apa?” ucap Jonghyun kaget setelah mendengar ucapan dari
namja itu.
Jin Ki yang sedang menyesap air putih kini menyemburkannya
saking terkejutnya. “Mana bisa dia mengundurkan diri seenaknya seperti ini.
Konsernya akan diadakan sepeluh hari lagi.” Ucap Jin Ki
Namja itu tertunduk setelah mendengar ucapan Jin Ki yang
penuh emosi. “Tapi dia mengundurkan diri karena sakit.” Ucap namja itu lagi.
“Aish... Kenapa jadi seperti ini.” Keluh Jin Ki
Jonghyun jadi ingat dengan permainan piano yeoja itu, yeoja
itu pasti bisa menggantikan pianis mereka yang mengundurkan diri. “Hyung
sepertinya yeoja itu bisa menggantikan...”
“Tidak usah bawa-bawa yeoja dalam mimpimu itu.” Potong Jin
Ki. Kini kepala menjadi pusing mengingat konser musik kampus akan diadakan
sepuluh hari lagi. Ia memijat kepalanya lalu berkata, ”Perhatian semuanya.”
Ketika semua orang sudah menatap kearahnya, ia melanjutkan, “Pianis kita
mengundurkan diri. Jadi latihan dihentikan hingga kita mendapat pianis baru.”
Ia menghela nafas lalu, “Kalau dalam empat hari kita tidak menemukan
penggantinya, terpaksa konser akan dibubarkan.”
Ucapan Jin Ki barusan membuat semua orang menundukkan
kepala, termasuk Jonghyun. Ia harus mencari yeoja itu kalau ia tidak mampu
melihat orang-orang yang telah latihan selama dua bulan untuk konser ini
menjadi kecewa. Ia yakin yeoja itu bukan di dalam mimpinya seperti yang
dikatakan Jin Ki. Ia harus mencari yeoja itu bagaimanapun caranya.
***
1 hari kemudian...
Jonghyun telah mencari yeoja itu hampir ke segala tempat,
tapi ia sama sekali tak menemukan yeoja itu. Kini, Jin Ki dan yang lainnya
semakin cemas karena belum menemukan pengganti pianis mereka yang mengundurkan
diri.
***
2 hari kemudian...
Hari ini Jonghyun masih melanjutkan pencariannya hingga ke
setiap sudut kampus. Namun hasilnya nihil, bahkan keadaannya diperparah lagi
dengan seorang baking vocal yang juga ikut-ikutan mengundurkan diri. Sekarang,
ia hanya punya waktu kurang dari 36 jam untuk mencari yeoja itu kalau ia tak
mau konser itu dibatalkan.
***
Esoknya...
Jonghyun sudah menemukan yeoja itu. Sebenarnya yeoja itu
adalah mahasiswa Fakultas Psikologi. Ia menemukan yeoja itu di tempat parkir
saat Jonghyun hampir menabrak yeoja itu dengan sepeda motornya. Tapi sayangnya
yeoja itu menolak dengan alasan karena eomma-nya pasti tidak akan
mengizinkannya. Tapi untungnya Jonghyun sempat meminta alamat yeoja itu.
Sekarang ia sedang menunggu pintu rumah yeoja itu terbuka.
Jonghyun menekan bel pintu rumah itu sekali lagi dan
akhirnya yeoja itu membukakannya pintu. “Kau namja yang tadi kan?” tanya yeoja
itu yang kemudian dijawab anggukan oleh yeoja itu.
“Apa eomma-mu ada?” tanya Jonghyun.
Belum sempat menjawab pertanyaan Jonghyun, seorang yeoja
paruh baya yang merupakan eomma yeoja itu mempersilahkannya masuk.
“Mmm... Begini ajumni.” Ucap Jonghyun memulai pembicaraan.
“Kau ini namjachingu-nya Hae Rin kan?” tanya eomma yeoja
itu.
“Bukan!” jawab Jonghyun dan yeoja itu bersamaan.
“Lalu?” tanya eomma yeoja itu lagi.
“Begini, satu minggu lagi akan diadakan konser musik kampus.
Tapi pianis kami mengundurkan diri dan kami butuh bakat anak ajumni ini.” Ucap
Jonghyun.
“Tidak bisa. Hae Rin tidak punya bakat di bidang itu.” Ucap
eomma yeoja itu.
“Tapi...” sebelum Jonghyun menyelesaikan kalimatnya, yeoja
itu mengisyaratkannya untuk keluar. Jonghyun hanya bisa menunduk sambil pamit.
Ia benar-benar tidak bisa membayangkan melihat Jin Ki dan
anggota lainnya kecewa karena latihan mereka selama hampir dua bulan tidak
membuahkan hasil sama sekali. Jonghyun mulai menghidupkan motornya, tapi ia
mendengar yeoja itu memanggil namanya.
“Tunggu.”
“Ada apa?” tanya Jonghyun.
“Namaku Hae Rin. Shin Hae Rin.” Ucap yeoja itu sambil
mengulurkan tangan kearahnya.
Jonghyun tampak ragu menyambut uluran tangan gadis itu, tapi
akhirnya ia melakukannya juga, “Jonghyun. Kim Jonghyun.”
“Tawaran yang tadi masih berlaku kan?” tanya Hae Rin.
“Masih, tapi...”
“Eomma sudah mengizinkanku.” Ucap Hae Rin.
Kini tampang murung Jonghyun berubah menjadi senyuman.
***
Satu minggu kemudian...
“Wah, penampilanmu tadi sangat bagus sekali Hae Rin.” Puji
Jin Ki di belakang panggung setelah melihat penampilan Hae Rin.
“Gamsahamnida sunbae.” Balasnya.
“Selamat ya Hae Rin, penampilanmu tadi sangat bagus.” Puji
Jonghyun juga.
Melihat wajah Jonghyun memerah setelah memuji Hae Rin
akhirnya Jin Ki berkata “Baiklah, kalian aku tinggak dulu.”
“Gamsahamnida Jjong.” Ucap Hae Rin yang kemudian dibalas
anggukan oleh Jonghyun. “Tapi, eomma ku mengizinkanku ikut konser karena aku berjanji ingin mengenalkan namjachingu-ku
kepadanya.” Lanjut Hae Rin.
“Apa kau sudah punya namjachingu?” tanya Jonghyun yang
kemudian dijawab gelengan kepala oleh Hae Rin. “Ya sudah kalau begitu apa kau
mau menjadi pacarku?” tanya Jonghyun dengan muka memerah.
“Mwo?”
“Aku serius.” Ucap Jonghyun lagi.
Hae Rin mengannguk tanda menerima Jonghyun sebagai
namjachingu-nya. Sedangkan Jonghyun mengangkat tangannya dan berkata, “Yessss.”
Baca Yang Ini Juga, Chingu!!!
jonghyun
fanfiction
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- About Fanfiction Identification
- FF SHINee-F(x) Dreaming...
- FF SHINee-f(x) Hyung... Neomu Yeppeo Pat 4
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [2] [End]
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [1]
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
- FF SHINee : Last Autumn
- Pengertian Fanfiction
- FF SHINee : 3 Seconds Later
Tidak ada komentar:
Posting Komentar