3 Seconds Later
Author :
nabilaSyafiqa
Rating : G
Leght :
Ficlet
Genre :
Romance, Sad
Cast : Kim
Kibum (Key) ‘SHINee’, Jiyeon ‘T-Ara’
Aku duduk di Taman ini menunggu
kehadiran seseorang yang sudah pasti tidak akan datang untuk menemuiku. Tapi
hatiku terus berkata, bahwa orang itu akan datang! “Oppa akan datang..”. Ya,
aku menunggu Key-Oppa disini. Ditempat yang ia katakan padaku. Tempat kami
biasa bertemu. Aku kembali merenungi kata-kata Oppa.. “Waktu itu berharga,
walau hanya 3 detik.....”
“Aku rasa Oppa benar. Waktu itu
berharga” tiba-tiba aku mengucapkan kata itu sendiri. Mulutku bergerak
sendiri... Pikiranku membawaku menerawang kembali saat kami pertama kali
bertemu.
[Flashback]
Aku berjalan menuruni anak tangga.
Dan berjalan menuju gudang. “Tuan Kim sungguh tak berperasaan. Meminta tolong
mengambil kursi di tempat seperti ini. Tempat apa ini? Mungkin tempat ini
adalah satu-satunya tempat yang tidak pernah dijamah orang sama sekali. Tak
berperasaan!” ucapku dalam hati, mengutuk Dekan ku yang gendut itu.
“Key... Kau tak tau.. bagaimana perasaanku!”
tiba-tiba aku mendengar suara Yeoja sedang berbicara dengan nada tinggi dan
sepertinya ia sedang marah.
“Aku tau.. Kau suka padaku? Ya.. aku
tau itu..” tak lama kemudian, terdengar suara Namja yang lebih rendah. Tidak
setinggi suara Yeoja tadi.
Naluri ke-dektetif-an ku pun muncul.
Ku tempelkan daun telingaku di pintu gudang yang belum sempat ku buka tadi. Suaranya
semakin jelas. “Mereka di dalam? Apakah tidak ada tempat yang lebih nyaman
untuk berbicara?” pikirku dalam hati.
“Tapi aku tidak menyukaimu!” suara
Namja, kembali terdengar dari dalam.
“Berani sekali dia berkata begitu
pada seorang Yeoja. Pria macam apa dia? Apa dia tidak bisa menjaga perasaan
wanita??” hina ku dalam hati pada Namja itu. Tanpa kusadari, karna rasa
penasaran ku, aku terus menempelkan daun telinga ku ke pintu itu. Memang dasar
akunya yang bodoh, pintu itu tidak terkunci. Dan... BRRUUKK.... Aku terjatuh
diantara kedua orang yang sedang berseteru itu. “Aduuhh.. bagaimana ini?”
tanyaku dalam hati. Berharap ada malaikat yang datang, dan membuatku menjadi
tak terlihat. Tapi, tetap saja.. malaikat itu tidak datang. Bahkan tidak akan
pernah datang.
Aku bangkit dari posisi jatuhku, membersihkan
bajuku yang agak kotor. Aku membungkuk, “Anneyonghaseyo...?” ucapku sambil
melihat wajah Yeoja dan Namja itu bergantian. Deg! Saat aku melihat wajah Namja
itu.. “Bukankah itu Namja yang tadi ada di ruangan Tuan Kim?” tanyaku sambil
terus menyeleksi..memperhatikan..dan.. “Ya.. dia Namja yang ada di ruangan Tuan
Kim!” seruku dalam hati... seingatku, ia memanggil Tuan Kim dengan..... GEEZ!
“Dia putra Tuan Kim?” aku mendadak malu plus merasa bersalah karna telah
menghina Tuan Kim, walau dalam hati.
“Namaku... Jiyeon... Maaf
mengganggu..” ujarku sambil mulai melangkah keluar, sambil menundukkan
kepalaku. “Babo.. Babo!!” ucapku sambil mengetuk pelan kepalaku.
“Tunggu!” seseorang menahan
langkahku. Namja itu? Dia menarik lenganku.
“Habislah aku! Mau diletakkan dimana
wajahku ini? Namja ini pasti mau ngomel plus marah marah.. aduh...” rengekku
dalam hati. Sekali lagi aku berharap ada malaikat yang datang membantuku.
“Aku mencintai wanita lain! Dia
orangnya!” ujar Namja itu sambil merangkul bahuku dengan tangan kirinya.
“Mwo?” wajah Yeoja itu tampak
terkejut plus tak percaya. Tidak berbeda jauh denganku. Bahkan, wajahku dihiasi
dengan mulut yang menganga.
“Nae! Dia Yeojachingu-ku!” jawab
Namja itu dengan suara mantap. Membuat Yeoja itu tak dapat berkata-kata lebih.
“Aku tidak percaya!” ucap Yeoja itu
dengan nada menantang.
“Tuhan... tolong!! Dengan aku
dirangkulnya saja, jantungku sudah berdetak tak karuan! Jangan tambah lagi
dengan hal lain tuhan...!!!” pinta setengah merengek dalam hati.
“Baik!” Namja itu mendorongku
kedinding. Kini, tubuhku bagaikan menyatu dengan dinding. Deg! “Apa yang akan
ia lakukan?” hatiku terus berkata tanpa memberikan kesempatan pada bibirku
untuk mengutarakannya. Namja itu mendekatkan wajahnya. DEG! Hatiku berdebar tak
beraturan! Kini, jarak antara wajah kami tak lebih dari 5cm, dan...! CUP!!!
Dia... dia... menciu.... Dag... DIG.. DUG... DAG..DIG...DUG...
Tiiiiiiitttt......
***
“Hey... Hello!!!” aku mendengar
suara itu samar-samar..
“Heyy.....”
“Whoah..??!!!” ujarku tiba-tiba saat
kulihat wajah itu begitu dekat. “K..K..Kau siapa?” tanyaku terpatah-patah.
Sejenak aku berfikir. Aku... tadi melamun saat di Gudang, saat ia... “Apa kau
sudah gila? Kenapa kau mencium ku? Dan ... Siapa kau?” tanyaku beruntun begitu
aku sadar kalau wajah ini adalah....
“Ssst....” ucap namja itu sambil
menutup mulutku dengan tangannya. “Aku Key...” ujarnya sambil melirik
sekeliling. Seperti seorang pencuri yang akan mengambil target curiannya.
“Key?? Nama yang aneh!” komentarku
begitu mulus keluar. “T..Tapi.. Kenapa kau menc..” ucapanku tidak dapat
kuselesaikan karena Key buru-buru menutup kembali mulutku dengan tangannya.
“Aku akan jelaskan padamu..”
Aku mengangguk pelan,
“Yeoja tadi adalah mantanku. Aku sudah
putus dengannya, tapi dia tetap tidak mau putus denganku. Ya.. begitulah
jadinya. Eh, aku belum tau siapa namamu,...”
“Jiyeon.” Jawab ku mantap “Apa aku harus memanggilmu Oppa?”
“Nae.. Tentu saja!”
Aku kembali mengganguk. “Oh.. Nae!”
“Mianhaeyo.. but,.. Gomawo...”
“Mwo?” Oppa langsung pergi tanpa
memberi alasan atas ucapannya tadi. “Namja memang membingungkan!”
[Flashback End]
Drrt... Ddrrrt.....
Telefon genggam ku bergetar. Kulihat
layar, “Onew-Oppa....” ya.. untuk kedua kalinya nama ini tertera dilayar
telefon ku.
“Yeoboseo?”
“Jiyeon-sshi.. dimana kau?”
“Aku di Taman”
“Mwo? Jiyeon-sshi.. aku tau ini
buruk, tapi aku tidak bercanda dan main-main.. kau harus cepat kesini!”
“Oppa....”
“Jiyeon-sshi.. aku mohon! Key tidak
akan datang. Percayalah padaku”
“Nae.. Araseo..” telefon pun mati.
Aku lekas berjalan meninggalkan taman dan menuju.... rumah sakit.
***
“Oppa..” ujarku begitu aku melihat
punggung seseorang yang kukenali.
“Jiyeon..? huh.. syukurlah kau
disini.. Key...”
“Oppa.. kenapa bisa begini? Siapa
yang melakukannya?” tanyaku setengah menangis. Aku sebenarnya memaksa hatiku
agar tidak percaya dengan apa yang kulihat. Key-Oppa terbaring lemah didalam sana.
Didalam ruangan serba putih. ICU.
“Ini murni kecelakaan. Tidak ada
yang salah disini.” Wajah Onew-oppa tampak tegar dan biasa saja. Tapi, yang
kulihat dari sorot matanya.... dia khawatir. “Key terjatuh, dan kepalanya
membentur siku meja”
“Oppa....” aku menahan air mataku
keluar.
“Key akan baik-baik saja. Kau jangan
khawatir”
Entah kenapa, aku mempercayai begitu
saja ucapan Onew-Oppa, untuk tidak khawatir. Tapi hatiku... sangat khawatir. Air
mataku mengalir saat terbesit bayangan tentang kemungkinan terburuk yang bisa
terjadi dengan Key-Oppa. Buru-buru aku menepisnya dengan kemballi mengulang
saat-saat aku bersama Key-Oppa.
[Flashback]
“Jiyeon-sshi..”
“Nae Oppa?”
Key-Oppa menggenggam tanganku. “Apa
yang akan kau lakukan jika ini adalah 3 detik terakhir kau bersama mu?”
“Oppa.. mengapa kau menanyakan hal
ini?”
“Aku hanya ingin tau...”
“Memeluk mu..?!”
“Mwo? Benarkah? Ayo.. Peluk aku..”
ucap Oppa dengan penuh semangat.
“Ani..”
“Wae?”
“Ini bukan 3 detik terakhir kau
bersama ku, Oppa...”
“Aissh,...” wajah Oppa yang semula
bersemangat berubah menjadi wajah sebal.
“Oppa..?”
“hm..”
“Apa kau marah?”
“Ani.”
“Oppa.......” rengek ku. Ini adalah
jurus terampuh saat Oppa marah. Merengek, sambil memasanng wajah menyesal.
“Aishh.. nae... kau selalu tau
bagaimana merayu seseorang..” wajah Oppa kembali tersenyum, “Jiyeon-sshi..”
“Nae Oppa?”
“Nikmati semua waktu yang kau punya.
Walau hanya 3 detik. Araseo?”
“Oppa.. kenapa tiba-tiba kau...”
Oppa buru-buru memotong ucapanku.
“Araseo?”
“Nae..” jawabku sambil mengangguk
pelan. Kini pikiranku penuh dengan tanda tanya besar, rasa penasaran, dan
pertanyaan yang bertumpuk. Tapi, semua itu hanya terlukis disatu pertanyaan,
“Ada apa dengan Oppa?”
[Flashback End]
“Jiyeon-sshi..”
“Nae...” aku bangkit dari tempat
duduk di ruang tunggu Rumah sakit sambil menghapus air mata yang jatuh di
pipiku..
“Kau boleh menemui Key”
“Jeongmal? Jeongmalyo?”
“Nae..”
“Gomawo Oppa..” ujarku pada Onew
Oppa dan langsung berlari menuju ruangan dimana key-Oppa terbaring.
***
“Jiyeon-sshi....” panggil Oppa
dengan suara yang tak telalu jelas.
“Oppa.. apa yang terjadi?”
“Aku baik-baik saja....”
“Oppa...” ujarku dan memluk Oppa
yang mesih terbaring lemah.
“Kenapa kau memelukku?” tanya Oppa.
“Aku khawatir...”
“Kau yang bilang hanya memelukku di
3 detik terakhir kita bersama..”
“Oppa...” aku melepaskan pelukan
itu.
“Peluk aku.” Pinta Oppa. Tanpa pikir
panjang, akupun memeluk Oppa.
1....2.....3.... Aku melirik Oppa.
Tampaknya ia semakin lemah. Dan.. matanya terpejam. Aku lantas panik,
“Oppa....” aku menggoyang-goyangkan lengannya.
“Nae...?” jawaban Oppa membuatku
sedikit tenang.
“Jangan membuatku takut!”
“Aku tidak akan pergi tanpa izin
mu..” Oppa tersenyum.
Aku pun membalasnya dengan senyuman.
“Boleh aku pergi?” pertanyaan Oppa
membuat jantungku berhenti.
“Oppa...” aku memeluk Oppa lagi.
Pikiranku kembali pada kemungkinan terburuk yang bisa terjadi dengan Oppa. Tapi
entah kenapa, aku tidak bisa menepisnya kali ini.
Oppa mengelus pelan puncak
kepalaku.. dan tiba-tiba... tangannya berhenti bergerak. Kulepaskan pelukan ku,
dan kulirik..... “Oppa..” seruku sambil menggoyangkan lengannya. Tak ada
respon.. Seperti sudah tau, aku tidak bertingkah histeris. Hanya air mataku
yang terus mengalir tanpa henti. Onew Oppa menghampiriku. “Oppa...” Ujarku
ditengah derasnya air mata ini mengalir.
***
“Oppa... Jika saat itu aku tidak
memelukmu, apakah kau tidak akan pergi?” ujarku didepan makam orang yang aku
kasihi. “Mianhae Oppa..” aku meletakkan bunga mawar putih diatas makamnya.
“Berbahagialah di kehidupan selanjutnya. Saranghaeyo Oppa..”
*The End*
Huhuhuuu... *nangis dipojokan* sebenarnya batin admin gak terima kalau harus Ke-Pa yang "Cao" *amitamit* tapi... ya gimana dong... gak tega juga mau bikin cerita tentang kesedihan Ke-Pa karna ditinggal 'cao' sama Ji Yeon.. ddudu... ya sudahlah.. semoga kalian suka FanFiction ini, oiya, satu lagi.. Don't Be A Silent Readers ya... komentar kamu sangat berarti untukku.. *jiah..* See You Next Time... Bye Bye....
Baca Yang Ini Juga, Chingu!!!
fanfiction
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- About Fanfiction Identification
- FF SHINee-F(x) Dreaming...
- FF SHINee-f(x) Hyung... Neomu Yeppeo Pat 4
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [2] [End]
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [1]
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- Four Days For Love
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
- FF SHINee : Last Autumn
- Pengertian Fanfiction
Shinee
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- K-Pop Idol as Kuroshitsuji
- K-Pop Idol as High School Host Club
- Kumpulan Foto Kelulusan Member Boy Group
- 10 Artis K-Pop Dengan Kepribadian Yang Unik
- FF SHINee-F(x) Dreaming...
- FF SHINee-f(x) Hyung... Neomu Yeppeo Pat 4
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [2] [End]
- FF SHINee - A Little Thing Called Love [1]
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- SHINee Predebut
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
- SHINee Ufo Reply Part 2
- Fun Pic : SHINee Cartoon part 2
- Fun Pic : SHINee cartoon part 1
- FunPic : SHINee Girl
- SHINee's Dorm
- FF SHINee : Last Autumn
- SHINee Ufo Reply part 1
- Daftar Iklan SHINee
key
- [FF SHINee-F(x)] Hyung Neomu Yeppeo Part 5
- Kumpulan Foto Kelulusan Member Boy Group
- Staff Picks: Unique K-Pop Hairstyles [Male]
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 3
- SHINee Predebut
- FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 2
- FF SHINee-f(x) Hyung.. Neomu Yeppeo part 1
- Fun Pic : SHINee Cartoon part 2
- Fun Pic : SHINee cartoon part 1
- FunPic : SHINee Girl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar