Jumat, 24 Agustus 2012

FF EXO-K D'Amour



      Judul    :           D’Amour
           Author :           nabilaSyafiqa
     Tema   :           Promises
                        Secret
            Cast     :           Kai ‘EXO-K’
                                             Jung Yoo Min (OC)
     Genre  :           Romance
              Length :           Oneshot          
         Rating  :           General    
  


Hidup tidak pernah menjamin kita akan bahagia.
Pertemuan yang tidak pernah kuduga, akan menjadi awal dari rasa cinta yang amat mendalam di masa depan...
Aku tau kepergian ini karena sesuatu yang memaksa. Tapi keadaanku.... aku takut kita tak akan pernah bisa bersama lagi.
***
            Kai menyebarkan pandangannya keseluruh ruangan. Tidak ada yang dilihatnya. Hanya beberapa kursi yang disusun rapi diatas meja. Tanda ruangan kelas ini tak lagi digunakan. Ia mengamati sudut-sudut ruangan kelas ini. Tampak suram. Jelas tidak terawat sama sekali. Hatinya mulai sedih melihatnya. Kelas ini sangat berarti untuknya. Kelas ini membawanya ke kenangan 3 tahun silam. Dimana dengan tak sengaja ia bertemu dengan Yoo Min. Seseorang yang kini meninggalkannya untuk mengejar mimpinya. Seseorang yang sudah berhasil memberikan cahaya kehidupan bagi hidupnya yang kelam. Seseorang yang sudah mengisi seluk beluk hatinya. Dan seseorang yang telah membuatnya mengerti apa itu ‘cinta’ dan ‘pengorbanan’.
            Kai ingat betul saat ia tak sengaja bertemu dengan Yoo Min dikelas ini. Ingatannya pun membawanya kembali ke saat itu...
            Flashback
            *Kai POV
            Aku sedang memandangi rerumputan yang bergoyang ditiup angin dari jendela kelas ini. Entah apa tujuanku datang kesini saat sekolah libur. Aku pun tak tau. Aku hanya mengikuti langkah kaki serta petunjuk hatiku. Mungkin alasan yang lebih tepatnya,...karena aku bosan kalau terus mendengarkan Eomma dan Appa bertengkar dirumah. Sibuk memperebutkan Yeo Shin, adikku. Kadang aku terus saja merasa marah pada mereka. Mereka memperebutkan seseorang, tanpa pernah bertanya terlebih dahulu pada orang yang diperebutkan, apa yang dia mau. 
            Untunglah mereka tidak memperebutkan ku. Karena pasti aku tidak akan memilih siapapun diantara mereka itu. Mungkin perceraian orang tuaku sebagai alasan utama kenapa aku akhir-akhir ini malas pulang kerumah, dan lebih memilih menginap dirumah Chanyeol hyung.
            Aku mengeluarkan laptop dari tas ransel ku dan kembali ke hobby awalku mengobrak-abrik photoshop. Mengedit beberapa foto karya Sehun yang belum sempat kuselesaikan semalam. Ya, beginilah caraku menghidupi diriku sendiri. Aku dan Sehun adalah rekan kerja. ia mengambil jurusan fotografi. Dan ternyata, walau ia belum wisuda, hasil jepretannya cukup bagus. Pencahayaan yang tepat serta pengambilan gambar dilatar yang tepat pula. Dan ia mempercayakan bagian pengeditan pada ku. Suatu hari Sehun mengirim hasil jepretannya yang tentu saja sudah ku edit ke beberapa majalah. Dan majalah itu bersedia menjadi donatur untuk pameran foto karya-karya Sehun. Sungguh beruntung Namja itu. Dari situlah kami mulai menjadi rekan kerja.
            “Hei... sedang apa kau disini? Bukankah hari ini libur?” tanya seseorang dari balik pintu.
            Untuk sekejab aku terkejut mendengar suara itu. Adakah yang ke Sekolah ini selain aku? Hari ini kan libur. Apa yang ia lakukan disini?
            Nuguya?” tanya seorang Yeoja yang sedetik kemudian, hadir dihadapanku.
            Nugujeuseyo? (Kau yang siapa?) “ balasku dengan tatapan yang tidak bersahabat.
            “Ahh.. Yoo Min imnida” ujarnya dengan lembut.
            Aku hanya menanggapinya dengan anggukan yang mungkin tidak ia sadari. Dan langsung kembali ke pekerjaan awalku dengan laptop.
            “Ya.... namamu siapa?” tanyanya yang kemudian duduk tepat disebelahku.
            “Siapa yang mengijinkanmu duduk?” tanyaku kasar.
            “Tidak bolehkah?” wajahnya polos sekali, Tuhan...
            Aku hanya menghela nafas panjang melihat wajahnya yang polos itu sibuk memperhatikan tanganku yang terus bekerja menggerakkan kursor. “Aku Kai” ujarku tanpa melihat ekspresinya.
            “Ya... bukankah itu aku?” tanyanya spontan sambil menunjuk foto yang sedang kuedit.
            Aku hanya mengangkat alis kananku. Heran dengan ekspresi polosnya yang berubah menjadi terkejut plus takjub.
            “Apa kau kenal dengan Sehun Oppa?”
            Ne.. aku kenal dia” jawabku menyembunyikan wajah terkejutku. Betapa sempitnya dunia ini, pikirku saat itu.
            “Oh.. apa kau sekolah disini?” tanyanya sambil mengitari seluruh ruangan dengan pandangan teduhnya.
            Ne... kau juga?” tebakku.
            Ani..”
            “Lalu... sedang apa kau disini? Oh iya, dimana sekolah mu?”
            Ia tertunduk setelah sebelumnya memandangku dengan pandangan yang tak dapat ku artikan dengan pasti.
            Ada apa dengannya? Kenapa dibalik wajahnya yang tertunduk, ia tampak begitu sedih? Ada yang slah dengan pertanyaanku barusan.
            “Aku home schooling” ujarnya singkat.
            Wae?” tanyaku mencoba kembali menyelidik.
            Chakkaman...” ia bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalanku.
            “Ya... Kau mau kemana?”
            Ia tidak menjawab pertanyaanku. Benar-benar Yeoja yang aneh. Saat ia datang, ia begitu bersemangat, tapi kenapa saat menyangkut hubungan sekolah, ia terlihat begitu sedih? Entahlah... aku juga tidak peduli. Memangnya dia siapa? Aku baru mengenalnya 5 menit yang lalu. Untuk apa aku menghawatirknnya?
            Flashback End
            *Author POV
            Kai menarik kursi yang sudah diletakkan diatas meja. Dan mendudukinya.
            “Oh Tuhan.... aku punya kenangan indah bersamanya disini. Bisakah aku bertemu dengannya, lagi?” ucap Kai setengah memohon.
            Dddrrttttt..... drrttt....
            Handphone Kai bergetar. Dengan sigap ia mengambilnya dari saku belakang celananya.
            Sebuah SMS dari seseorang yang sudah sangat Kai kenal, Chanyeol.
            ‘Yoo Min disini. Dia kembali ke Korea!! Kau dimana? Cepatlah kembali.. dia di Rumahku sekarang.’ Isi SMS Chayeol sukses membuat hati Kai yang semula lesu lemas tak bertenaga menjadi bersalto ria sangking semangatnya.
            Oh.... untuk seketika Kai terdiam sambil bergumam,”Terima kasih, Tuhan.... Kau memang baik sekali padaku... terima kasih....”
            Ne... Tunggu aku!’ Balas Kai singkat lalu melesat meninggalkan Kelas yang penuh dengan kenangan itu.
***
            Kai sampai didepan Rumahnya Chanyeol. Dengan semangat yang menggebu-gebu, Kai melangkah dengan pasti menuju pintu utama Rumah Chanyeol. Langkah pastinya terhenti saat ia mulai merasa gugup. Ia mulai merapikan kaus oblong yang sedikit terlihat lusuh karena polusi udara yang menemani perjalanannya ke Rumah Chanyeol.
            Kai melangkah semakin mendekati pintu utama rumah Chanyeol. Saat ia akan menekan tombol bel, untuk kesekian kalinya ia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya. “Oh.... jangan sekarang Tuhan... aku mohon!!!” pekik Kai dalam hati. Sambil tangannya yang terus mencoba menggapai tombol bel. Rasa sakit di kepalanya semakin menjadi-jadi saat ia telah berhasil menekan tombol bel.
            Hyung..... Kau kenapa?” tanya Sehun yang mulai panik melihat wajah Kai yang mulai dipenuhi dengan keringat dingin kerana menahankan sakit yang luar biasa.
            Gwaenchana....” ujar Kai pura-pura tidak merasakan apapun yang sedang menjalar ditubuhnya.
            “Kau yakin?” Sehun memastikan.
            Ne..”
            Kai dan Sehun berjalan beriringan menuju ruang utama Rumah minimalis itu. Sampainya di Ruang utama, Kai tak mampu berkata-kata saat dilihatnya seorang Yeoja yang familiar duduk manis di sofa.
            “Yoo Min-ahh”
            Yang dipanggil namanya pun menoleh kearah asalnya suara. Berbeda dengan Kai yang masih setengah percaya pertemuan ini akan datang, Yoo Min justru tersenyum senang melihat siapa yang kini berdiri tepat dihadapannya.
            “Kai-yaa” balas Yoo Min dengan senyum sumringahnya. Yoo Min bangkit dari duduknya, dan berjalan menghampiri Kai. Lalu.... memeluknya.
            Hangat. Itu yang Kai rasakan saat tubuh Yeoja mungil ini memeluk tubuhnya. Sebenarnya rasa kesal sudah lebih dahulu menghampirinya. Tapi, pelukan Yeoja ini bagaikan mata air ditengah padang pasir.
            Yoo Min-ahh...” panggil Kai pelan. Membuat Yeoja ini melepaskan pelukannya.
            Bogoshippeo....” ujar Yoo Min begitu dilepasnya pelukannya.
            Nado Bogoshippeo....” balas Kai sekenanya. Sebenarnya ia ingin mengatakan lebih. Tapi bibirnya kelu untuk mengucapkannya. “Bagaimana kabarmu? Gwaenchanayo?”
            “Ne Oppa... Gwaenchana.... Paris sangat indah. Kau harus pergi bersamaku, suatu saat nanti” ucap Yoo Min dengan penuh semangat.
            Ne.. kita akan pergi bersama” jawab Kai tak kalah bersemangatnya.
            Kai duduk terdiam disamping Yeoja ini. Kai menatap kenyataan bahwa Yeoja yang ia kasihi ini tak lagi beruntung. Hidupnya tergantung pada seorang pendonor. Jantungnya tak selamanya akan berdetak demi raganya. Yoo Min mengidap kelainan jantung sejak lahir. Mungkin itu alasannya kenapa Yoo Min tidak bersekolah di Sekolah formal layaknya dirinya.
            Hyung.... Ada apa denganmu? Kenapa kau melamun? Ada yang salah?” tanya Sehun yang menyadari tatapan kosong Kai.
            Oppa.... Kau kenapa?” Yoo Min ikut bertanya.
            “Ah... Ani... aku lapar” jawab Kai asal.
            Oppa, aku akan memasakkan sesuatu untukmu. Kau mau apa?” tanya Yoo Min dengan mata berbinar-binar. “Biar ku tebak. Sup Kimchi! Aku benarkan?”
            Kai hanya tersenyum puas mendengar tebakan Yoo Min yang 100% benar. “Ne... masaklah yang enak!!!”
            Yoo Min pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur. Sementara Sehun, Chanyeol dan Kai tetap duduk dengan manis di ruang tengah, sambil menatap layar TV.
            Bruuuukkkk........
            Terdengar suara sesuatu yang jatuh dari dapur. Kai panik, dan bergegas ke Dapur. Ia melihat Yoo Min yang sudah duduk dengan tangan yang terus menyentuh dadanya. Nafasnya tersenggal-senggal.
            “Yoo Min-ahh....” Kai menghampiri tubuh lemas Yoo Min lalu menopangnya dengan tubuhnya.
            Oppa.....”
----------------
            Wajah Kai tampak panik menatap keadaan Yoo Min didalam sana. Tubuh Yeoja itu terlihat lemas tak berdaya. Kai tak sanggup melihatnya, apalagi membayangkan kemungkinan terburuk yang  bisa saja menghampiri Yeojanya.
            “Kalian bisa menjenguknya” ucap seorang susuter yang baru saja keluar dari ruangan tempat Yoo Min dirawat.
            Kamsahamnida” Kai, Sehun dan Chanyeol buru-buru masuk kedalam. Diikuti dengan Yoo Hyun, kakak perempuan Yoo Min.
            Kai menggenggam tangan Yoo Min erat. Seakan menahannya pergi. Kai mendaratkan ciuman manis dipunggung tangan Yoo Min. “Yoo Min-ahh... bangunlah...”
            Sesaat kemudian, Yoo Min membuka matanya. Mia melihat Kai yang sedang menggenggam tangannya erat. “Oppa...”
            Kai menatapa wajah Yoo Min lekat. Seperti ada kelegaan dalam hatinya saat ia mendengar Yoo Min memanggilnya.
            Oppa... Mianhae.... Aku tidak memberitahumu... Aku... sakit Oppa....” ujar Yoo Min sambil membalas genggaman tangan Kai.
            Ne... Gwaenchana.... Aku sudah tahu...”
            Suasana saat itu sangat haru. Membuat setiap pasang mata yang melihatnya akan meneteskan air mata.
--------------
            Kemarin Yoo Min menghubungi Kai untuk datang menemaninya di Rumah sakit. Sebenarnya, tanpa harus Yoo Min menghubunginya, Kai juga akan tetap datang, bahkan tak jarang Kai sampai menginap di Rumah Sakit demi menemani kekasih hatinya ini. Sampai ia pun lupa akan keadaannya yang semakin memburuk.
            Yoo Min-ahh... Anneyong...” Kai membuka pintu ruangan tepat dimana Yoo Min dirawat dengan menenteng beberapa plastik belanjaan yang isinya tak lain dan tak bukan adalah Anggur. Buah favorit Yoo Min.
            Oppa.....” Yoo Min menyambut Kai dengan senyum sumrigah diwajahnya. Tangannya yang tidak lagi di infus membuatnya bebas berkeliaran di dalam ruangan ini. Ia memeluk Kai lalu membenamkan wajahnya di pundak Kai.
            Kai yang heran melihat tingkah Yeojanya ini, hanya bisa berbisik, “Kau kenapa, sayang?”
            Yoo Min tak menjawab pertanyaan Kai. Ia hanya menyerka air matanya yang jatuh membasahi kaus Kai. “Oppa... hari ini aku akan operasi. Seseorang sudah memberikan jantungnya padaku”
            Kabar baik bagi Kai. “Kau serius?” Kai mencoba meyakinkan sesuatu yang ia dengar samar-samar.
            Yoo Min melepaskan pelukannya. Dan tersenyum senang, lalu mengangguk yakin dengan apa yang ia katakan barusan. “Nanti malam. Tepat jam 10, Oppa
            Kai memeluk Yeojanya erat. Sesuatu yang ia harapkan selama ini. Senyum bahagia dalam tubuh sehat Yoo min akan segera menghampirinya. Kai melepaskan pelukannya, lalu mencium Yoo Min dengan penuh perasaan. Menautkan bibir mereka berdua.
            Yoo Min awalnya terkejut dengan ciuman Kai yang mendadak ini. Tapi, ia senang, dan mengalungkan tangannya pada leher Kai serta memperdalam ciuman mereka. Sampai akhirnya, suster datang dan semuanya berjalan seperti seharusnya.
--------------
            30 menit yang lalu, Yoo Min masuk kedalam ruangan operasi. Membuat jantung Kai tak henti-hentinya berdetak kencang. Membuat bibirnya tak henti-hentinya mengucap do’a. Satu jam setengah telah berlalu sejak Yoo Min mengatakan keinginannya ke Paris setelah operasi ini berjalan lancar. Tentu saja Kai hanya mengatakan ‘iya’ dan memberikan harapan besar bagi Yoo min agar ia yakin kalau operasi ini akan berjalan lancar. Walau pun tubuhnya tidak memungkinkan lagi untuk pergi jauh, apalagi ke Paris sesuai harapan Yoo Min.
            Jam terus berputar tanpa pernah memberi kesempatan pada manusia untuk menghentikan waktu.
            Saat ini Kai sedang terduduk di ruang tunggu. Apalagi kalau bukan menunggu kata-kata dari dokter yang menangani operasi Yoo Min, ‘operasi ini berjalan lancar’. Tapi mendadak kepalanya berdenyut. Seperti ada sesuatu yang menusuk kepalanya tiba-tiba. Kai pergi dari ruang tunggu itu, karena tidak ingin menarik kehawatiran Sehun, Chanyeol apalagi Yoo Hyun.
            Kai berdiri di Taman Rumah Sakit sendirian. Mencoba menahan rasa sakit dikepalanya ditambah lagi sesak didadanya yang semakin lama-semakin membuatnya tidak bisa bernafas. Rasa sakit yang menjalari tubuhnya membuatnya bergetar tak menentu. Membuat keringat dingin membasahi tubuhnya. Dan membuat hatinya tak berhenti berkata, ‘Yoo Min, Mian
            Ditengah usahanya menghilangkan rasa sakit ini, Kai menerima satu buah pesan singkat dari Chanyeol, “Kau dimana? Operasinya berjalan lancar. Ia sudah sadar. Ia mencarimu, Kai-ahh. Yoo min mencarimu
            Kai membaca pesan itu ditengah dadanya yang semakin memberikan rasa sakit yang tiada tara. Sempat terpikir olehnya, ‘mungkin inilah saatnya’ tapi a buru-buru menepis itu semua karena ia ingin melihat senyum Yoo Min pasca operasi. Itu yang Kai tunggu. Menemani Yoo Min dalam masa penyembuhan luka operasinya. Berbagi rasa sakit yang Yoo Min rasakan pada dirinya. Dan yang paling utama, adalah : mengajak Yoo Min ke Paris sesuai janjinya. Tapi sepertinya tubuh Kai tak bisa mengabulkan itu semua. Sang empunya nyawa sudah berkehendak lain. Kai jatuh tersungkur di Taman Rumah Sakit saat hanphonenya berdering. Dan satu yang pasti, Kai tidak akan menganggkat panggilan itu, dan tidak akan pernah mengangkatnya. Meski panggilan dari Yoo Min sekalipun.
---------------
            Yoo Min berdri didepan sebuah batu nisan. Air matanya tak henti-hentinya mengalir. “Oppa... Kau belum mengajakku keParis. Kenapa kau begitu cepat pergi? Aku sangat merindukanmu” ujarnya lirih didepan batu nisan bertuliskan ‘RIP Kim Jong In’
            Oppa...  kau tau? Hari ini aku baru saja menyelesaikan Studyku di Paris. Aku sudah resmi menjadi sastrawan Prancis. Aku senang, Oppa... dan akan lebih senang lagi, jika kau menyaksikan semua ini” air mata Yoo Min semakin deras membasahi pipinya.
            Oppa, semua ini aku lakukan karena mu. Kau penyemangat hidupku. Gomawo, Oppa” tanpa Yoo Min sadari, Kai tersenyum dialam sana melihat Yeojanya bahagia, seperti do’anya selama ini.
---END---
Baca Yang Ini Juga, Chingu!!!

2 komentar:

  1. /mewek/ astaga-_- KENAPA SAD ENDING?! Щ(ºДºщ)

    BalasHapus
  2. makasih karena udaah mau baca, Chingu.... eumm... kenapa ya? kenapa sad ending, ya? mari kita tanya pad Kai yang bergoyang (?) ._.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...