Selasa, 19 Juni 2012

FF SHINee - A Little Thing Called Love [1]


Anneyong Chingudeul... admin balik nih... Bawa FF baru... emang sih ni FF gak baru. Udah agak lama bersangkar di folder “BABO” (BAnknya fanfiction BO’) *haha... nama foldernya gaje yah pemirsah...*

            Emang sih... udah ada sekitar 1-2mingguan di “BABO” tapi jujur, untuk Covernya, baru beberapa menit yang lalu admin buat :D jadi jangan marah ya, kalau covernya rada ancur :) dan juga, ini sebagai ucapan MINTA MAAf yang sebesar-besarnya pada reader karena FF SHINee-F(x) Hyung... Neomu Yeppeo Part 4 belum bisa admin publish *tampang melas* banyak faktor yang menghambat admin gak bisa nge publish FF HNY Part 4 itu... harap maklum ya, readersdeul. :) 

            Catatan Author : Cerita ini banyak mendapat inspirasi dari berbagai jenis karya orang. Salah satunya dari film Thailand berjudul “First Love (A Little Thing Called Love)” Jadi, bisa dibilang, ini adalah versi fanfictions dari film tersebut, dengan perombakan disana-sini menggunakan imajinasi author. Author harap readersdeul suka ya??

            Udah penasaran? Let’s check it out... 



            Judul :              A Little Thing Called Love
            Rating :            General
            Cast :              Choi Minho (SHINee)
                                   Jung Ha Ra (OC)
            Leght :             Double Shot (twoshot)
            Genre :            Romance, Sad
            Soundtrack :    IU ft Key ’SHINee’ – Love Letter For You (Download lagunya? Klik DISINI

A Little Thing Called Love [1]
            Suara langkah kaki mengalihkan pandangan semua orang yang kala itu berada di sana. Suara yang dihasilkan bukanlah alasan utama kenapa semua perhatian memusat pada satu suara. Melainkan orang yang membuat suara itu....
            “Wuahhhh....!!!” ujar seseorang begitu ia melihat Ha Ra melangkah memasuki Practice Room.
            “Whuahh... Kau tampak berbeda Ha Ra...!!!” puji Key akan penampilan Ha Ra.
            “TaDaa.... bagaimana? Kemampuan make up ku tidak buruk kan???” tanya Sulli yang muncul tak lama setelah Ha Ra memasuki ruangan.
            “Nae... daebak!! Ha Ra... Yeppeo!!!” tambah Key.
Jarang-jarang Key memuji penampilan seseorang.  Key menggelengkan kepalanya karena takjub. “Minho-sshi... kau tidak berkomentar?” tanya Key yang heran dengan sikap Minho yang hanya sibuk dengan SLRnya tanpa memperhatikan penampilan baru Ha Ra.
            “Tidak ada yang berubah” jawab Minho sinis lalu berjalan meninggalkan orang-orang yang memuji penampilan baru Ha Ra.
            Ha Ra membuntuti perginya Minho dengan tatapan kecewa. “Ottokhae?” tanya Ha Ra dalam hatinya. Ia telah mengubah dirinya sedemikian rupa sampai seperti ini. Sangat berbeda dengan Ha Ra yang dulu. Setidaknya sangat berbeda dengan Ha Ra 10 menit yang lalu, yang menggunakan kaca mata dan tanpa ada polesan sedikit pun diwajah serta pakaian yang tidak mengikuti mode.
            Minho pergi meninggalkan Practice room tempat anak-anak drama berlatih. Ia menarik ujung bibirnya. Terbesit perasaan senang dihatinya.
            _________________________
             “Kau terlalu memaksa dirimu untuk tidak memujinya, Minho!!”
            _________________________
            ****
            Ha Ra berdiri kaku didepan jendela kamarnya. Menikmati sinar bulan yang menyinarinya malam ini. Tidak ada satu pun bintang dilangit. Ha Ra merasa nasibnya sama dengan bulan. Sendiri.. kesepian.. Umma Appa Ha Ra pergi ke Pulau Jeju untuk merayakan pernikahan teman lama mereka. Tinggallah Ha Ra sendiri dirumah. Menjadi satpam yang siap berteriak kencang dan lari kerumah tetangga meminta pertolongan jika terjadi sesuatu yang buruk.
            Ha Ra masih memandangi bulan. Ia pun duduk di kursi belajarnya, dan mengambil sesuatu di dalam laci meja belajarnya. ‘My Secret Story’ tulisan kecil berada tepat ditengah-tengah sampul buku yang Ha Ra keluarkan dari laci. Inilah hobby Ha Ra saat ia tidak tau apa yang harus ia kerjakan.
            “Hari ini aku mengikuti kemauan Sulli. Dan kau tau hasilnya? NIHIL!!! Bahkan ia tidak melirikku sama sekali!!! Apa yang harus aku lakukan????” tulis Ha Ra dibuku yang ia beri nama ‘Reumi’
            “Aisshh.... Jinja!!!” desah Ha Ra mengingat peristiwa di Practice Room tadi. Betapa bodohnya ia yang mendengarkan ucapan Sulli? Ia memang sudah menyukai Minho sejak mereka duduk di kelas satu SMA. Dan sekarang, beberapa bulan lagi mereka akan lulus dari Sekolah Menengah ini, kenapa malah hal bodoh seperti ini yang Ha Ra pikirkan? Mengikuti buku bodoh yang menyajikan 10 Cara membuat cowok terpesona.
            “Babo!!! Babo!!!” hina Ha Ra pada dirinya sambil memukul pelan kepalanya.
            Merasa perlu sedikit hiburan untuk menghilangkan stress, Ha Ra memutuskan untuk berjalan-jalan keluar mencari angin malam. Siapa tau ia bisa mendapat sedikit hiburan untuk menemani sekaligus menghilangkan stress-nya.
            Ha Ra sampai di Pasar malam yang tak jauh letaknya dari Rumah. Terdapat banyak orang disana. ‘Setidaknya aku tidak akan merasa kesepian karena disini ada banyak orang’ Gumam Ha Ra dalam hatinya. Banyak permainan yang disediakan. Pentas yang menampilkan beberapa penyanyi pun banyak menyita perhatian pengunjung. Banyak kios yang menjual banyak sekali jenis barang. Baju... Sepatu... sampai aksesoris, semuanya ada disana. Dari semua itu, ada satu yang menarik perhatian Ha Ra. Permen kapas. Entah karena apa, ia sangat ingin itu. Seperti salah satu adegan yang ia tonton di film, Seorang namja menyuapi YeojaChingu-nya permen kapas. Tapi, siapa yang akan menyuapinya?
            Minho sedang sibuk dengan SLRnya. Ia memutuskan untuk keluar rumah untuk mengambil object yang akan ia foto. Kakinya membawanya ke Pasar malam. Tempat dimana terdapat banyak orang. Mungkin ia akan menemukan apa yang ia cari disini. Minho mengarahkan kameranya ke beberapa arah. Tidak ada yang menarik. Hanya orang yang berlalu lalang. Minho kembali mencari object. Kameranya menangkap sebuah object yang sangat bagus, Seorang yeoja.  Entah kenapa Minho merasa ia harus mengambil foto Yeoja itu.
            _______________________
            “Lakukan Minho!! Jika kau yakin, lakukan!!”
            _______________________
            Minho merasakan ada desakan dalam hatinya. Karena desakan itu, ia memutuskan untuk mengambil foto yeoja itu.
            Minho tidak melihat yeoja itu dari balik lensa kameranya lagi, ia melihatnya dengan matanya sendiri. “Ha Ra?”
            Ha Ra membalikkan badan saat ia mendengar seseorang memanggil namanya. Tidak tau apa yang harus ia lakukan, Ha Ra hanya terperangah melihat sosok orang yang sulit dipercaya bisa berada ditempat seperti ini. “Minho-ya” Ha Ra setengah percaya.
            “Apa yang kau lakukan disini?” tanya Minho malas.
            _________________________
            “Minho... jangan paksa dirimu untuk memperlakukannya seperti itu!!!”
            _________________________
            “Aniyo.... aku hanya berkeliling” jawab Ha Ra masih tak percaya. ‘Minho??? Omo... apakah ini tanda bahwa kami berjodoh?’ Pikir Ha Ra yang mulai mengada-ada.
            Minho yang melihat Ha Ra tersenyum sendiri mulai berfikir hal yang sama. ‘Sedang apa dia disini? Apa mungkin kami... jodoh?’ Pikir Minho yang juga tidak sesuai jalan, dan ia buru-buru membenarkannya. ‘Mana mungkin hanya kebetulan bertemu dipasar malam, menjadi pertanda kami Jodoh’.
            “Kenapa kau tersenyum? Apa kau berfikir kita Jodoh? Babo!!!” hardik Minho.
            ‘Mwo? Ottokhae? Bagaimana dia tau?’ Ha Ra kebingungan melihat Minho yang mengetahui isi hatinya. “Aniyo... mana mungkin aku berfikiran seperti itu...” jawab Ha Ra berbohong.
            Mendengar jawaban Ha Ra, Minho mulai tenang dan kembali berjalan berkeliling mencari object.
            Ha Ra berdiri dengan setengah percaya dan tidak percaya. 2 hal yang mustahil terjadi. Satu, Minho berada dipasar malam. Mana mungkin Namja itu berada dipasar malam? Bukankah ia typical orang yang pendiam dan tidak suka keramaian? Dua, bgaiman bisa Minho tau isi hati Ha Ra? Apa yang Ha Ra katakan dalam hatinya saat pertemuna tak terduga ini terjadi? ‘Ini benar-benar sulit dipercaya..!!!’ Ha Ra masih dalam keadaan hati yang penuh dengan tanda tanya besar.
            ****
            Bruuk... sebuah buku mendarat didepannya. Tepat diatas mejanya.
            “Mwo?” tanya Ha Ra mencari maksud perbuatan Sulli barusan.
            “Lihat... Cara ke 9, berikan Dia perhatian hingga ia sadar kalau ia sedang diperhatikan” ucap Sulli sambil membaca buku yang tadi ia lemparkan.
            “Aniyo... Aniyo.. aku tidak ingin mengikuti buku bodoh ini. Ini memalukan, Sulli!!!!” ucap Ha Ra dengan nada tinggi, menyita perhatian orang-orang dikelasnya serta menimbulkan tatapan ada-apa-dengan-mereka dari orang-orang disekitar mereka.
            Sadar menjadi pusat perhatian dalam beberapa saat, Sulli hanya tersenyum pada mereka yng memandang aneh. “Kau harus mencobanya dulu.... tidak ada salahnya kan mencoba?”
            “Bagaimana kalau karena semua ini malah membuatku semakin jauh dengan Minho???” tanya Ha Ra khawatir.
            “Trust Me!!!”
            Sulli dan Ha Ra pun pergi keluar kelas untuk melaksanakan rencana mereka, dan meninggalkan buku itu diatas meja.
            ****
            Minho sedang duduk dibangku taman sambil berkutat dengan kameranya. Melihat kembal hasil jepretannya. Sebuah foto menyita perhatiannya. Foto seorang yeoja. Ini pertama kalinya Minho mengambil gambar seorang yeoja. Dan yeoja itu adalah... Ha Ra. Meski diambil dari belakang, tidak mengurangi pesonanya. Apalangi rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai bebas.
            _______________________
            “Minho.... Bahkan untuk memujinya dalam hati pun kau tak berani?? Aku pastikan kau akan menyesal karenanya!!!”
            _______________________
            Seorang namja yang selama ini Ha Ra suka sedang duduk santai di bangku taman sekolah sambil mengutak-atik kameranya. Memang dirasa bodoh mengikuti cara-cara yang disajikan buku itu. Tapi, Ha Ra tetap penasaran karena ia ingin tau hasil dari cara-cara buku itu.
            Ha Ra mulai berjalan semakin mendekati tempat dimana Minho duduk. Setiap langkah kakinya semakin mendekati, jantungnya semakin berdebar tak menentu. Takut sesuatu terjadi.
            Minho memalingkan wajahnya sesaat setelah ia menyadari ada bayangan yang mendekatinya. Minho memandangi Yeoja itu dengan tatapan sedang-apa-kau-disini. Yeoja yang sama dengan yang ada digambar.
            “Minho-sshi....” sapa Ha Ra gugup.
            “Wae?”
            “Apa kau haus?” tanya Ha Ra sambil menggenggam erat botol air mineral dingin ditangannya.
            Minho melihat ketidak nyamanan Ha Ra lewat genggaman erat pada Botol minuman yang ia bawa. “Ani” jawab Minho singkat dan  kembali sibuk dengan kameranya.
            Ha Ra mengangguk mengerti bercampur sedih. Ia membalikkan badan, kemudian berjalan meninggalkan Minho yang terlihat semakin asik dengan kameranya.
            Minho kembali mengalihkan pandangannya saat disadarinya bayangan yang tadi mendekatinya, kini pergi menjauhinya.
            _________________________
            “Tidak banyak waktu lagi untuk kau bisa menerima perhatian seperti yang ia berikan... Ku mohon jangan seperti ini!!! Akan beratuntuk  menjalani tugasku nanti...”
            _________________________
            Ha Ra menunduk sedih. Entah seperti apa perasaannya sekarang. Minho menolak perhatiannya. Apa yang harus ia lakukan? Ha Ra tidak memperhatikan jalannya, dan...
            Ha Ra terasa seperti sedang tertidur diatas angin. Badanya tidak jatuh menghantam lantai, padahal kan ia menyandung batu yang lumayan besar. Tangan Kanannya seperti ada yang menarik. Ha Ra membenarkan posisi hampir-jatuh nya. Dan... ia menjalarkan pandangannya pada tangan yang menarik tangannya. Ha Ra terperangah... “Minho-ya..”
            “Ha Ra.. gwaenchanayo??” tanya Key yang langsung berlari ketempat kejadian begitu dilihatnya Minho menahan tangan Ha Ra yang akan jatuh.
            Key datang, Minho melepaskan genggaman tangannya.
            Ha Ra masih terperangah atas apa yang baru saja terjadi. Ha Ra mencoba berjalan mendekati Minho yang tadi menyelamatkannya. Mencoba memastikan ini bukan mimpi. Tapi apa daya, badannya sepertinya sama terkejutnya dengan hatinya. Sampai ia tidak sanggup untuk berjalan, dan melangkahkan kakinya.
            “Ha Ra....” dengan sigap Key menahan tangan Ha Ra agar badannya tidak jatuh menghantam lantai. “Apa kaki mu baik baik saja?”
            Tidak ada jawaban dari Ha Ra. Hanya sebuah kebingungan yang kini melanda Ha Ra. Bingung apa yang terjadi dengan kakinya.
            “Naiklah ke punggungku... akan kubawa kau ke UKS” ujar Key yang kemudian mengalungkan tangan Ha Ra dilehernya, lalu setengah berdiri membelakangi Ha Ra.
            Ha Ra hanya bisa mendengar dan menuruti apa yang Key katakan tanpa ada sepatah kata pun yang ingin ia keluarkan dari mulutnya. Dan Key pun membawanya ke UKS.
            ****
            Minho memutuskan untuk pergi ke tepi Sungai Han. Menikmati pemandangan malam dengan ditemani sebuah kamera dan buku hasil karyanya.
            Malam ini Ha Ra pergi dengan Key untuk makan malam. Ha Ra tidak menganggap ini sebuah kencan karena ia memang tidak memiliki rasa sedikit pun. Semua celah dihatinya sudah dipenuhi nama Minho. Orang yang bahkan tidak merespon sama sekali rasa sukanya itu.
            Berbeda dengan Ha Ra, Key merasa ini adalah kencan istimewa. Karena ia memang sudah mulai menyukai Ha Ra sejak ia mengubah penampilannya pada latihan drama.
            “Kau ingin kemana malam ini Ha Ra?” tanay Key basa-basi.
            “Entahlah” jawab Ha Ra malas.
            Key hanya tersenyum mendengar jawaban Ha Ra. “Kajja... kita berangkat”
            Minho sedang berjalan-jalan menikmati lalu lintas di trotoar jalan sekitar Sungai Han. Minho sangat menikmati perjalanannya saat ini. Menyebarkan pandangannya kesegala arah, mencari objec yang tepat untuk di potret. Sungai Han pun sepertinya setuju dengan hati Minho yang senang dengan cuaca malam ini yang tidak terlalu dingin, dan penuh dengan bintang.
            _________________________
            “Aku sangat ingin kau menikmati ini dengannya”
            _________________________

 To Be Continued***
           
            Gimana ceritanya Chingu? Masih penasaran yah sma kelanjutannya? Okedeh... langsung lanjut baca aja ke part 2 [END] nya ya??? Klik DISINI

Original Post by :  @nabilaSyafiqa
Baca Yang Ini Juga, Chingu!!!

1 komentar:

  1. wah, keren chingu ffnya. Tp msih bnyk typo disanasini=.= alangkah lbih baik klo dibuat pake POV (sudut pandang) biar makin seru bcany~ okey, just it.. Keep writing^^

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...